Evaluasi UTBK, Harapkan Pelaksanaan yang Lebih Baik
Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), Universitas Tadulako (Untad), telah selesai dilaksanakan. Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), mengadakan survey daring kepada peserta UTBK, dalam rangka evaluasi hasil UTBK.
Adnan Fadjar ST M.Eng selaku sekretaris Pusdit EMP LPPMP mengungkapkan, bahwa survey diikuti oleh 141 responden, dengan 60.3% laki-laki dan 39.7 % perempuan, dengan asal sekolah 53.2% dari kota Palu dan 46.8% dari luar kota Palu.
“Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, kami mendapatkan beberapa hal yang sering disrankan oleh peserta yang dapat dievaluasi, dintaranya, Jarak antara peserta dan komputer, pengwas ujian, pemandu peserta dan pemeriksaan dokumen,” ungkapnya.
Dari hasil survey umumnya para peserta berkomentar tentang jarak antara peserta dan computer yang sangat berdekatan, sehingga pada saat menatap layar monitor, banyak dari para peserta yang merasa pusing/ mata berkunang-kunang.
“Beberapa peserta mengungkapkan, layar komputer terlalu terang dan membuat kepala saya pusing dan mengganggu konsentrasi dalam mengerjakan soal UTBK 2020. Hal itu dapat membuat panitia di tahun mendatang untuk mempertimbangkan jarak antara peserta dan komputer, sehingga meminimalisir efek radiasi yang ditimbulkan dari komputer,” tuturnya.
Hal lainnya berkaitan dengan pengawas ujian, berdasarkan survey yang dilakukan, peserta ujian mengungkapkan bahwa banyak tindakan yang dilakukan pengawas pada waktu ujian berlangsung, yang mengganggu konsentrasi peserta.
“Beberapa peserta mengungkapkan bahwa banyak pengawas yang berbincang pada waktu ujian. Selain itu, beberapa tindakan pengawas juga dianggap merugikan peserta seperti pemeriksaan dokumen yang tidak begitu ketat, pemeriksaan protokol kesehatan, serta pengumpulan jawaban ujian sebelum waktu benar-benar habis,” ungkapnya.
Berdasarkan survey yang dilakukan Adnan berharap agar kedepannya pelaksanaan UTBK dapat lebih dimaksimalkan dengan mengevaluasi hal-hal ini. Adr
- Published in Berita
Rapat Koordinasi LPPMP, Harapkan Revisi Penyesuaian Anggaran
Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas Tadulako (UNTAD), Adakan Rapat Koordinasi, dengan tema rapat: Mekanisme Penggunaan Anggaran LPPMP dan model pertanggungjawaban di era new Normal, di Ruang Rapat LPPMP, pada Senin (29/06. “Rapat yang dilaksanakan ini, merupakan rapat koordinasi yang rutin dilaksanakan di LPPMP,” ungkap Dr Golar S Hut MSi.
Dr Golar menjelaskan, bahwa rapat mengundang Kepala Biro BAKP dan Satuan Pengawas Internal, guna mendengarkan penjelasan langsung perihal mekanisme penggunaan anggaran yang sesuai aturan dan ketentuan, penggunaannya di era covid-19.
“Hasilnya, diperoleh informasi yang clear perihal penganggaran sesuai ketentuan yang berlaku. LPPMP diminta segera melakukan revisi penyesuaian ususlan anggaran agar kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien,” tuturnya.
Dr Golar berharap, agar melalui rapat yang dilaksanakan, akan ada tindak lanjut dari LPPMP, khususnya dalam melakukan revisi penyesuaian anggaran.
“Saya berharap, follow up, ketua Lembaga meminta agar tiap-tiap koordinator pusbang dan pusdit di LPPMP segera melakukan revisi penyesuaian usulan anggaran sesuai arahan yang diterima,” tutupnya. Adr
- Published in Berita
Workshop SOP PUSLAK-SPMI, Harapkan Peningkatan Pendidikan Tinggi Secara Terencana
Dalam menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, modern, dan relevan dengan kebutuhan pembangunan bangsa, Pusat Layanan Akreditasi Dan Sistem Penjaminan Mutu Internal (PUSLAK-SPMI), Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas Tadulako, melaksanakan Workshop: Penyusunan SOP, secara daring melalui Zoom, pada Rabu (20/05).
Dr Zakiyah Zahara SE MM, selaku Sekretaris LPPMP menjelaskan bahwa Sistem Pelayanan Mutu Internal (SPMI) adalah kegiatan sistemik mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
Drs Syamsu M.Si, selaku Koordinator Puslak SPMI LPPM menuturkan bahwa, tujuan Workshop ini adalah untuk memberikan masukan terhadap draf SOP yang telah disusun oleh tim Puslak-SPMI tahun 2019, dan memberikan pemahaman tentang format SOP berdasarkan Permenristek-dikti Nomor 71 Tahun 2017, dan salah satu bentuk SOP yang ditampilkan adalah SOP Pelaksanaan sisteM aUdit muTU InternAL 1.0 (MUTUAL versi 1.0)
Pada kegiatan ini, Dr. Ir. Dwi Sulistiawati, MP menyampaikan SOP pelaksanaan sistem audit mutu internal 1.0 ditujukan pada Program Studi (Prodi) dan Unit Penyelenggara Program Studi (UPPS) dalam lingkup Untad. Penerapan sistem penjaminan mutu oleh Untad, dilakukan audit secara berkala, sistematis dan mandiri oleh pihak internal atau biasa disebut audit internal.
“Audit Mutu Internal adalah pemeriksaan sistemik dan independen untuk mengetahui apakah implementasi SPMI efektif sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh Unit Kerja dalam lingkup Universitas Tadulako. Peran Audit Mutu Internal merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi sebagai bentuk refleksi evaluasi diri yang harus dilakukan oleh Untad,” tuturnya.
“Maksud pelaksanaan Audit Mutu internal adalah untuk meninjau tingkat kesesuaian dan efektifitas peranan Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang telah ditetapkan dan menjadi dasar arah strategi dan sasaran mutu perguruan tinggi yang ingin dicapai dan tertuang dalam manual mutu,” jelasnya.
“Ini adalah mencari celah-celah kekurangan untuk melakukan perbaikan-perbaikan sehingga unit kerja tersebut yang ada di lingkungan Untad melaksanakan pelayanan di bidang akademik sesuai standar yang telah ditetapkan. Dengan adanya SOP ini diharapkan prosedur audit terintegrasi dan terdokumentasi dengan baik pada sistem informasi MUTUAL 1.0, jelasnya.
Diakhir materi, Dwi menambahkan bahwa proses Audit Mutu Internal adalah langkah untuk melakukan Audit Mutu, dengan menyediakan perangkat yang telah ada ditujukan untuk memperoleh bukti objektif bahwa sistem manajamen dan kinerja institusi pada setiap elemen yang diaudit dan pimpinan unit (Kaprodi, Dekan/Direktur Pascasarjana/Koordinator PSDKU dan Rektor) dapat mengakses hasil audit dan pelaksanaan SPMI program studi. Adr
- Published in Berita
Akhir Masa Perkuliahan, LPPMP Adakan Evaluasi WFH
Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas Tadulako (Untad), adakan kegiatan Evaluasi Work From Home (WFH) untuk Dosen dan Mahasiswa untuk menjaga keberlangsungan implementasi sistem mutu di Untad agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
“Kegiatan Evaluasi WFH dilakukan dengan meminta kesediaan dosen dan mahasiswa untuk mengisi Instrumen Evaluasi WFH, yang dapat diakses pada website https://bit.ly/3dfBsgl dan https://bit.ly/2SBn6iC dengan waktu pengisian sejak bulan Maret hingga Mei 2020,” jelas Dwi Sulistiawati selaku Ketua Panitia.
Dwi menjelaskan mengenai data dari jumlah responden dosen yang mengisi instrument, dan hasil survey dari data evaluasi WFH, dari dosen Untad.
“Ada 469 orang (31%) dari 1.507 Dosen Untad, yang telah mengisi instrumen, dengan hasil survey WFH dosen, menunjukkan sebelum WFH 53,3% dosen memiliki kelas berbasis e-learning, strategi mengajar selama WFH 72,9% dosen melakukan diskusi online, menggunakan whatsapp Group (83,69%), LMS yang banyak digunakan google classroom (66,1%), 80%,” tuturnya.
Dari hasil evaluasi dosen memastikan semua kompetensi mahasiswa tercapai melalui pembelajaran jarak jauh, 67,3% kompetensi sikap mahasiwa tidak tercapai, 59% dosen menyelenggarakan perkuliahan online sesuai jadwal yang sama pada saat perkuliahan offline, dan yang tidak sesuai jadwal offline menggantinya 2-3 hari (51,6%).
“Untuk kendala penyelenggaraan perkuliahan jarak jauh terkait kuota internet (76,7%), dengan teknik evaluasi berupa tugas, portopolio dan tugas (56,9%), selama WFH dosen memanfaatkan waktu untuk penelitian, publikasi atau pengabdian (88,1%) dengan dominasi kegiatan berupa penyusunan proposal dan laporan, publikasi jurnal ilmiah. Berdasarkan hal tersebut, dosen menilai produktivitas selama WFH sama saja sebelum WFH (47,1%),” paparnya.
Senada dengan itu, Dwi menjelaskan mengenai data evaluasi dari mahasiswa, dengan jumlah responden mahasiswa sebanyak 4.344 (15%) dari 30.000 mahasiswa Untad.
“Hasil survey WFH mahasiswa menunjukkan kesiapan mahasiwa mengikuti kuliah daring (50,5%) sedang alasan yang tidak ikut karena jaringan tidak tersedia (40,3%), LMS yang digunakan google classroom (82,3%) dan zoom (76%) serta aplikasi favorit Whatsapp dan google classroom dengan perangkat yang digunakan dalam pembelajaran berupa handphone (97,5%) menggunakan internet HP/Paket data (86,1%) dengan jenis interaksi yang digunakan dosen yakni campuran tatap muka dan non tatap muka (45,7%) dengan kemudahan pemahaman materi pembelajaran daring hanya 40,3%,” jelasnya.
Dwi menambahkan walaupun dosen menyampaikan materi dengan baik (54%) dan materi sesuai RPS yang disampaikan (90,3%). Kendala penyelenggaraan perkuliahan bagi mahasiswa paket data dan ketersediaan jaringan internet di rumah, dengan keunggulan kuliah daring sebagai pengalaman baru dan lebih fleksibel, serta bentuk layanan yang paling banyak diakses mahasiswa berupa informasi perkuliahan online dan layanan informasi beasiswa.
“Berdasarkan evaluasi tersebut dan antisipasi pandemik Covid-19 pimpinan Universitas Tadulako telah mengambil langkah-langkah berupa pemberian bantuan kuota internet untuk kuliah daring bagi mahasiswa aktif semester genap 2019/2020 selama 2 bulan sebesar Rp. 200.000,- dalam bentuk pengurangan biaya UKT semester ganjil 2020/2021,” tutupnya.
- Published in Berita
Penyusunan Instrumen Audit Mutu Internal Berbasis Standar SPMI, Harapkan Kemudahan Prodi Dalam Akreditasi
LPPMP, Universitas Tadulako (Untad) adakan penyusunan instrumen audit mutu internal berbasis standar SPMI telah yang disusun pada bulan Januari 2020, selanjutnya sampai saat ini sementara dikembangkan dan rencana akan dilaunching pada bulan Juli/ Agustus mendatang secara daring.
Audit mutu internal berbasis standar SPMI sendiri adalah audit kelengkapan dokumen yang harus disiapkan oleh program studi dan pelaksanaan SPMI prodi.
“Selama ini audit dokumen yang dilakukan oleh pusdit adalah berbasis standar borang akreditasi. Tetapi untuk IAPT versi 4.0 yang terdiri dari 9 kriteria akan divisitasi apabila prodi pengusul akreditasi telah menjalankan SPMI, ini adalah syarat dari BAN-PT dan akreditasi internasional,” jelas Sandra selaku salah satu penyusun instrumen.
Sandra menuturkan bahwa SPMI Untad sendiri terdiri dari 3 standar nasional yaitu standar pendidikan, standar penelitian dan standar pengabdian yang masing masing terdiri dari 8 butir standar.
“Untuk standar tambahan, UNTAD memiliki 6 standar tambahan, yaitu standar visi misi, standar identitas, standar kemahasiswaan, standar suasana akademik, standar kerjasama dan standar suasana akademik, jadi total keseluruhan SPMI ada 30 standar,” jelasnya.
Sandra menjelaskan bahwa setiap standar ini memiliki butir masing-masing yang semua dokumennya harus disiapkan prodi, jadi total butir yang telah disusun oleh pusdit berdasarkan SPMI ada 387 butir
“kedepannya audit ini akan dilaksanakan secara daring, pusdit sementara membuat link web untuk pelaksanaan audit ini, prodi akan mengupload dokumen untuk setiap kriteria standar yang telah ditetapkan,” tuturnya.
Sandra berharap, jika audit online ini berjalan dengan lancar, program studi akan mudah menyusun borang akreditasinya karena telah terdata, tersedia pelaksanaan SPMI prodi dan kesiapan dokumen saat visitasi juga tidak menjadi kendala karena telah tersimpan pada link web audit online berbasis SPMI ini. Adr
- Published in Berita
Monev Prodi Kesmas, Harapkan Kelancaran Akademik dan Pemenuhan Fasilitas
Pusdit-EPMP LPPMP adakan monitoring dan evaluasi (Monev), program studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Tadulako (Untad), pada Senin (9/03).
Dari hasil Monev yang dilakukan, Dekan FKM, Prof Dr Nurdin M.Si,M.Kes, mengungkapkan beberapa hasil temuan dari monev, yang pertama adalah rasio mahasiswa dan dosen yang masih relatif tinggi.
“Ditemukan bahwa rasio mahasiswa dan dosen masih relatif tinggi melebihi dari standar (idealnya 1:30), serta jumlah dosen antar peminatan tidak proporsional. Ada peminatan yang dosen PNS-nya hanya satu orang, sementara peminat mahasiswanya relatif banyak, sehingga dosennya merasa kewalahan membimbing tugas akhir mahasiswa,” jelasnya.
Lebih lanjut Prof Nurdin mengatakan bahwa, FKM belum mempunyai laboratorium Kesmas dan gizi, sehingga selama ini pelaksanaan kegiatan dilaksanakan diluar Untad yaitu di Poltekkes Mamboro.
“Ditemukan bahwa kami belum mempunyai laboratorium kesehatan masyarakat dan laboratorium gizi, sehingga selama ini kami melaksanakan di luar UNTAD yaitu di Poltekkes Mamboro (bermodalkan MoU), khususnya yang terkait praktikum Gizi Kuliner, Penilaian Status Gizi, Kesehatan Lingkungan, namun untuk praktikum mata kuliah dasar tetap dilaksanakan di UNTAD,” ungkapnya.
Dekan FKM mengatakan bahwa kedepannya FKM akan melakukan beberapa hal, terkait hasil dari Monev.
“Kami menyarankan kepada Koordinator Prodi untuk memberdayakan dosen yang di luar peminatan tersebut untuk membimbing tugas akhir mahasiswa, tentunya dosen yang memenuhi syarat (mempunyai jabatan fungsional), dan akan segera dibangunkan gedung laboratorium dan perpustakan oleh Rektorat,” tuturnya.
Berdasarkan hasil dari Monev, Prof Nurdin berharap agar kedepannya kelancaran proses akademik dapat terlaksana, dan kebutuhan dari prodi baik dalam bentuk sarana dan prasarana dapat terpenuhi.
“Harapan saya, bahwa untuk kelancaran proses akademik/penelitian maka rekruitmen dosen di masa mendatang sangat diperlukan, khususnya dosen pada peminatan/bidang tertentu yang masih relatif kurang sesuai kebutuhan program studi, serta pengadaan sarana prasarana laboratorium dan perpustakaaan (kontribusinya sangat mendasar untuk proses akademik),” tutupnya. Adr
- Published in Berita
Ikuti Siklus SPMI, Program Studi PPG FKIP Bermohon di Audit
Pusdit EPMP LPPMP UNTAD menyelenggarakan Audit Mutu Internal di secretariat Program Studi PPG FKIP Kampus Bumi Tadulako, Tondo Palu (Rabu, 04/03/2020).
Koordinator Pusdit EPMP LPPMP Dr. Ir. Dwi Sulistiawati, MP menyampaikan, pelaksanaan Audit Mutu Internal di Program Studi PPG dilakukan atas dasar permohonan dari Koordinator PS PPG. Pertimbangan lainnya antara PS PPG akan melakukan usulan akreditasi pertama ke BAN PT pertengahan Maret 2020, belum pernah di audit sejak mendapatkan izin operasional dari Kementerian tahun 2018, telah melakukan monev internal kegiatan akademik dan non akademik sebagai bagian dari siklus SPMI (PPEPP) namun belum dievaluasi secara eksternal.
Sandra Kasim, S. Si., MT, yang turut mendampingi Dwi Sulistiawati menyatakan, hari ini baru sampai pada tahap pemeriksaan dokumen. Ke depan, sesuai tahapan pelaksanaan AMI akan dilanjutkan dengan diskusi hasil temuan, penyusunan rekomendasi hasil audit dan pembuatan laporan. Semoga minggu ini, laporan hasil audit sudah dapat kami selesaikan, dengan harapan dapat dijadikan referensi bagi tim penyusun borang akreditasi PS PPG dalam menyusun dokumen borang 3A dan Evaluasi Diri terutama uraian pada implentasi sistem penjaminan mutu internal.
Koordinator PS PPG Dr. Ijirana, M. Si., mengucapkan terima kasih pada tim auditor Pusdit EPMP LPPMP atas kesediaannya melakukan audit pada program studi kami. Pelaksanaan audit ini, sangat membantu kami menguraikan implementasi sistem penjamina mutu dalam dokumen borang yang direncanakan dikirim pada bulan Maret ini. “Kami menyadari, pelaksanaan audit semacam ini akan membantu program studi mengimplementasikan SPMI, khususnya pada tahapan Evaluasi pelaksanaan stnadar” Tutur, Ijirana.
- Published in Berita
Audit Prodi FKM, Harapkan Pemenuhan Standar Akreditasi
Pusdit LPPMP Untad menyelenggarakan audit di Program Studi (Prodi) Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), dalam memastikan kesesuaian arah dan pelaksanaan penjaminan mutu Prodi Gizi, yang dilaksanakan pada Selasa (18/2/2020).
Ketua Auditor Erlan Ardiansyah SH MH, menuturkan bahwa pelaksanaan audit dilakukan sebanyak dua kali, dengan pengencekan ketersediaan dokumen kelengkapan di pertemuan pertama, dan diskusi hasil temuan/ laporan audit, serta penandatanganan hasil audit pada pertemuan kedua.
“Audit dilakukan hari Selasa (18/2/2020) dengan agenda cek ketersediaan dokumen kelengkapan sesuai form audit pusdit, dan tanggal (26/2/2020) dilakukan pertemuan kembali dengan agenda mendiskusikan hasil temuan/ laporan audit (form4, form 6, form 7 dan laporan audit) serta penandatanganan hasil audit,” jelasnya.
Erlan menjelaskan bahwa maksud dan tujuan pelaksanaan audit yaitu guna, memetakan peluang peningkatan mutu Prodi Gizi yang lebih besar, serta dapat melihat kesiapan Prodi Gizi dalam melaksanakan program akreditasi.
“Dalam audit yang dilaksanakan, ada beberapa lingkup yang harus dipenuhi, diantaranya Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Program Studi, Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama, Mahasiswa, Sumber Daya Manusia, Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Kepada masyarakat serta Luaran dan Capaian Tridarma,” tuturnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Auditor Adnan Fadjar ST M.Eng Sc menjelaskan kalau dalam audit yang dilakukan, ada beberapa kondisi yang sifatnya mayor dan minor yang belum terpenuhi.
“Beberapa hal yang belum terpenuhi diantaranya, dokumen evaluasi prodi dalam hal ini program tahunan, dokumen SPMI, dan belum adanya dokumen rawat tindakan manajemen,” ungkapnya.
Meski begitu, Adnan mengatakan bahwa dokumentasi pencarian, serta dokumentasi lainnya sudah cukup lengkap dan terstruktur. Dalam pelengkapannya, kedepannya akan kembali dilaksanakan audit demi memenuhi beberapa hal lainnya.
“Dalam audit yang dilakukan, memang akan ada beberapa hal yang masih belum terpenuhi, karena itu akan ada follow up pada form deskripsi temuan yang dimiliki oleh pusdit diantaranya disebutkan temuan audit, rekomentasi, serta jadwal perbaikan dan jadwal penyelesaian, yang juga sudah disetujui dan ditandatangani oleh audit, “ jelasnya.
Adnan berharap agar prodi gizi dapat melengkapi dokumen hasil temuan audit sesuai waktu yang telah disepakati bersama agar tujuan dari kegiatan audit ini dapat terlaksana, serta dapat meningkatkan bekerjasama sesuai dengan standar akreditasi dan SPMI. (By ICH)
- Published in Berita
Recharging Sistem Layanan Akreditasi dan Audit, LPPMP Adakan Kunjungan di UGM dan UNS
Dalam rangka recharging tentang sistem layanan akreditasi Program Studi (Prodi), dan pelaksanaan audit mutu internal secara daring. Wakil dari Pusat Audit & Evaluasi Penjamian Mutu Pendidikan Mutu (Pusdit EPMP) dan Pusat Layanan Akreditasi dan Sistem Penjaminan Mutu Internal (Puslak SPMI) Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas Tadulako (UNTAD) adakan kunjungan di Universitas Gadjah Mada (UGM) (11/02), dan Universitas Sebelas Maret (UNS) (12/02).
“Selain dalam rangka recharging dan pelaksanaan audit mutu, kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama di bidang pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI),” ungkap Dr Ir Dwi Sulistiawati MP selaku koordinator Pusdit EPMP-LPPMP.
Senada dengan itu, Drs Syamsu MSi, menjelaskan tentang beberapa hal yang didapati selama di UGM, khususnya di Fakultas Geografi, diantaranya diperoleh beberapa informasi bahwa beberapa program telah mengusulkan akreditasi pertama dan re-akreditasi telah menggunakan instrumen akreditasi yang baru (IAPS) dengan 9 kriteria.
“Yang menarik adalah dokumen LKPS dan LED diperiksa dan dikonsultasikan dengan tim dari Kantor Jaminan Mutu (KJM) di tingkat universitas. Dari proses tersebut, jumlah halaman jadinya dibatasi hanya sekitar 150 halaman untuk LED dan LKPS sesuai dengan tabel isian yang sesuai format BAN-PT.
Syamsu menambahkan bahwa untuk masalah pelaksanaan audit mutu internal di lingkungan UGM, tetap dikoordinir oleh KJM dengan pelibatan auditor dari Fakultas Geografi, namun dengan penugasan di fakultas yang berbeda. Dokumen SPMI, mulai dari kebijakan SPMI, manual SPMI, standar SPMI dan formulir SPMI tetap menjadi tanggung jawab KJM, tetapi menjadi dasar untuk seluruh fakultas dan dan prodi di lingkungan UGM.
“Di UNS, ada hal menarik dari LPPMP UNS, yakni database serba daring dan dapat diakses siapa saja. Pelaksanaan AMI secara daring sehingga memudahkan auditor untuk memeriksa dokumen dan auditi dapat dengan mudah mendapatkan laporan hasil program studi. SPMI telah berjalan sesuai siklus PPEPP dan dilaporkan setiap tahun ke pimpinan universitas,”
Selain hal yang telah dipaparkan, Syamsu menambahkan bahwa pelaksanaan penyusunan dokumen akreditasi program studi dengan menggunakan IAPS 4.0 direview oleh asesor internal yang juga asesor BAN-PT, dan sebelum dikirim disimulasi capaian skornya oleh tim yang telah dibentuk oleh LPPMP.
“Semoga berdasarkan diskusi kami dengan tim LPPMP UNS, akan nada peluang kerja sama di tingkat LPPMP di tingkat perguruan tinggi, terutama penyediaan tenaga ahli/ narasumber untuk kegiatan pembelajaran daring, pendampingan akreditasi internasional dan nasional program studi, pelaksanaan pekerti dan AA secara daring,” tutupnya Syamsu. Adr
- Published in Berita
Pusdit EPMP laksanakan Audit Mutu di Jurusan Hama dan Penyakit FAPERTA
Pusat Audit (PUSDIT-EPMP), Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu pendidikan (LPPMP) Universitas Tadulako (Untad) adakan Audit Mutu Internal Tingkat Jurusan, di Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian (31/12-2019 – 30/01-2020).
Auditor Internal Pusdit LPPMP, Ida Sri Oktaviana ST MT menjelaskan, bahwa audit mutu internal adalah salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh Universitas Tadulako sebagai bentuk refleksi evaluasi diri yang dilakukan oleh institusi.
”Proses Audit Mutu Internal berfungsi sebagai alat manajemen untuk asesmen mandiri terhadap semua proses atau kegiatan yang telah diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dan ditunjuk dalam SPMI,” jelasnya.
Ida menambahkan bahwa proses Audit Mutu Internal dengan menyediakan perangkat yang telah ada ditujukan untuk memperoleh bukti objektif bahwa sistem manajemen dan kinerja institusi pada setiap Program Studi, Jurusan, Fakultas, Lembaga dan unit lainnya yang terdapat di lingkungan Untad.
”Berdasarkan permintaan audit oleh Jurusan HPT kepada pusdit LPPMP maka dilaksanakan audit pada tgl 31 Desember 2019 dengan agenda, Pertemuan awal untuk menentukan waktu pemeriksaan berkas, pemeriksaan berkas, diskusi hasil temuan dengan Pengelola Jurusan dan penandatangan dokumen audit, pembuatan laporan audit dan penyerahan laporan audit pada LPPMP dan jurusan yang di audit,” tuturnya.
Hasil audit diserahkan kepada Jurusan dan dapat dilakukan pemeriksaan kembali untuk melihat progres perbaikan manajemen mutu yang telah dilaksanakan oleh jurusan.
“Kedapannya kami akan melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap perekembangan mutu pada jurusan yang diaudit. Dan diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi jurusan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan jurusan dalam pelaksanaan penjaminan mutu sesuai standar yang telah ditetapkan,” ungkapnya.
Ida berharap kegiatan ini dapat membantu Jurusan mengetahui apakah pelaksanaan penjaminan mutu di Jurusan telah berjalan sesuai standar mutu yang telah ditetapkan, mengetahui kelemahan dan kekuatan jurusan sehingga jurusan dapat melakukan perbaikan terhadap pelaksanaan penjaminan mutu di jurusan tersebut.(ICH)
- Published in Berita