Pusat Audit EPMP Lembaga Pengembangan da Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNTAD melaksanakan studi banding di Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)Universitas Muslim Indonesia Makassar (Kamis, 12/12/2019).
Rombongan studi banding Pusdit EPMP LPPMP UNTAD diterima secara resmi oleh Ketua Bidang Monev dan AMI LPM-UMI Dr. Fatmah Afrianty Gobel, S.KM., M.Epid, didampingi oleh seluruh ketua bidang di Lembaga Penjaminan Mutu UMI (Bidang Akreditasi, Pelatihan dan Kerjasama (APK) : Ir. Syamsuddin Yani, S.T., M.T., Ph.D. IPM., ASEAN.Eng; Bidang Pengendali Sistem Mutu (PSM): Dr. Fairus Prihatin Idris, S.KM., M.Kes; dan Bidang Sistem Informasi dan Statistik (SIS): Dedy Atmajaya, S.Kom., M.Eng).
Dalam pemaparannya LPM-UMI menyampaikan Best Practice, yang dilakukan UMI dalam meningkatkan jumlah program studi akreditasi A (Unggul). Dimana pada tahun 2015 jumlah program studi A di UMI adalah 5 program studi dan alhmadulillah hingga tahun 2019 jumlah program studi akreditasi A telah mencapai 18 program studi.
Dibahas pula strategi UMI dalam menjalankan proses Audit Mutu Internal yang telah dilakukan UMI dan telah memasuki siklus ke 4. Pada siklus terakhir ini UMI telah menggunakan instrument audit berbasis 9 instrumen sesuai dengan instrument IAPS 4.0. LPM-UMI berharap metode-metode yang pernah diterapkan di Universitas Muslim Indonesia dapat menjadi acuan/semangat perguruan tinggi lain dalam meningkatkan status akreditasinya menuju akreditasi Unggul.
Sekretaris Pusdit EPMP Adnan Fadjar selaku pimpinan rombongan menyampaikan, agenda utama yang dibahas dalam studi ini adalah pengembangan kapasistas pengelollan dalam meningkatkan pelaksanaan Audit Mutu Internal. Turut serta dalam studi banding adalah Saifuddin, SH., MH; Muhammad Fasli, S.Pd; Munang, S.Sos; dan Moh. Fathan Mubin M. Modjo, S.Pd. ”Salah satu hal yang menarik yang telah dilakukan LPM UMI adalah setiap program studi yang akan mengusulkan akreditasi harus mendapatkan rekomendasi dari LPM UMI. Namun demikian, LPM terlebih dahulu melakukan pendampingan, telaah isi borang dan simulasi awal sebelum dikirim”. Ungkap, Adnan Fadjar.