Pusdit-EPMP LPPMP adakan monitoring dan evaluasi (Monev), program studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Tadulako (Untad), pada Senin (9/03).
Dari hasil Monev yang dilakukan, Dekan FKM, Prof Dr Nurdin M.Si,M.Kes, mengungkapkan beberapa hasil temuan dari monev, yang pertama adalah rasio mahasiswa dan dosen yang masih relatif tinggi.
“Ditemukan bahwa rasio mahasiswa dan dosen masih relatif tinggi melebihi dari standar (idealnya 1:30), serta jumlah dosen antar peminatan tidak proporsional. Ada peminatan yang dosen PNS-nya hanya satu orang, sementara peminat mahasiswanya relatif banyak, sehingga dosennya merasa kewalahan membimbing tugas akhir mahasiswa,” jelasnya.
Lebih lanjut Prof Nurdin mengatakan bahwa, FKM belum mempunyai laboratorium Kesmas dan gizi, sehingga selama ini pelaksanaan kegiatan dilaksanakan diluar Untad yaitu di Poltekkes Mamboro.
“Ditemukan bahwa kami belum mempunyai laboratorium kesehatan masyarakat dan laboratorium gizi, sehingga selama ini kami melaksanakan di luar UNTAD yaitu di Poltekkes Mamboro (bermodalkan MoU), khususnya yang terkait praktikum Gizi Kuliner, Penilaian Status Gizi, Kesehatan Lingkungan, namun untuk praktikum mata kuliah dasar tetap dilaksanakan di UNTAD,” ungkapnya.
Dekan FKM mengatakan bahwa kedepannya FKM akan melakukan beberapa hal, terkait hasil dari Monev.
“Kami menyarankan kepada Koordinator Prodi untuk memberdayakan dosen yang di luar peminatan tersebut untuk membimbing tugas akhir mahasiswa, tentunya dosen yang memenuhi syarat (mempunyai jabatan fungsional), dan akan segera dibangunkan gedung laboratorium dan perpustakan oleh Rektorat,” tuturnya.
Berdasarkan hasil dari Monev, Prof Nurdin berharap agar kedepannya kelancaran proses akademik dapat terlaksana, dan kebutuhan dari prodi baik dalam bentuk sarana dan prasarana dapat terpenuhi.
“Harapan saya, bahwa untuk kelancaran proses akademik/penelitian maka rekruitmen dosen di masa mendatang sangat diperlukan, khususnya dosen pada peminatan/bidang tertentu yang masih relatif kurang sesuai kebutuhan program studi, serta pengadaan sarana prasarana laboratorium dan perpustakaaan (kontribusinya sangat mendasar untuk proses akademik),” tutupnya. Adr