Sosialisasi Hasil Evaluasi Dampak dan Hasil Kemitraan, Selasa 4 Agustus 2020
- Published in Pengumuman
Sosialisasi Hasil Evaluasi Kepuasan Pengguna, Senin 3 Agustus 2020
- Published in Pengumuman
Workshop LPPMP, Harapkan Instrumen Audit Mutu Berbasis Web
Sesuai dengan Permenristekdikti Nomor 62 Tahun 2016, maka Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan penjaminan mutu pendidikan, kembali mengadakan workshop Penyusunan Instrumen Audit Mutu Internal Berbasis Standar SPMI, yang diadakan sebanyak dua kali secara daring dan luring, pada 16 & 24 Juli bertempat di Aula Fakultas MIPA untuk luring dan Zoom untuk daring.
Ida Sri Oktaviana, ST.MT.MSc selaku salah satu pembicara, menuturkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk menyediakan instrumen audit mutu internal yang berbasis pada standar SPMI Untad.
“Sebagai acuan dan panduan pelaksanaan audit mutu internal untuk peningkatan mutu akademik di Untad, dan sebagai bahan monitoring pelaksanaan audit mutu internal untuk peningkatan mutu akademik untuk peningkatan mutu akademik di Untad,” jelasnya.
Dalam workshop penyusunan instrumen audit mutu pada workshop luring, Pusdit-EPMP mensosialisasikan dokumen instrumen yang telah disusun oleh Pusdit pada kegiatan workshop tanggal 16 Juli 2020.
“Saat kegiatan kamu membagikan draft dokumen kepada para peserta dari lingkungan UPM, GKM, Prodi dan jurusan di lingkungan Untad serta mempelajari dokumen instrument untuk dibahas pada workshop selanjutnya pada tanggal 24 Juli 2020,” tuturnya.
Kegiatan workshop dilanjutkan secara daring pada tanggal 24 juli 2020 yang berupa kegiatan tanya jawab, dan diskusi dengan peserta mengenai draft instrumen audit mutu internal berbasis standar SPMI Untad yang telah disosialisasikan dan dipelajari oleh peserta pada workshop sebelumnya.
“Workshop kedua dilakukan untuk mengecek apakah dari instrumen tersebut masih ada hal-hal yang perlu diperbaiki, dipertimbangkan termasuk dokumen-dokumen apa saja yang perlu disiapkan sesuai butir-butir pertanyaan dalam instrumen audit internal ini. Peserta dari seluruh unit penjaminan mutu fakultas, gugus kendali mutu program studi, dan pengelola prodi dari lingkungan Untad,” ungkapnya.
Sementara itu, Erlan Ardiansyah, SH.MH selaku salah satu pembicara menuturkan, follow up hasil dari diskusi dibahas pada rapat PUSDIT EPMP sekaligus melakukan revisi terhadap draft instrument berdasarkan hasil diskusi pada workshop.
“Instrumen ini akan diteruskan ke bagian IT untuk dibuatkan sistem informasi audit prodi secara online/ berbasis web yakni Mutual 1.0 ke depannya juga direncanakan audit mutu internal pada prodi dengan sistem ini dapat dilaksanakan secara online,” tuturnya.
Ia berharap, dengan kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan suatu instrumen audit mutu yang sesuai standar SPMI Untad yang dapat digunakan untuk proses audit mutu internal berbasis web di Untad. Adr
- Published in Berita
Workshop Penyusunan Instrumen Audit Mutu Internal berbasis SPMI, Kamis 16 Juli 2020
- Published in Pengumuman
Evaluasi UTBK, Harapkan Pelaksanaan yang Lebih Baik
Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), Universitas Tadulako (Untad), telah selesai dilaksanakan. Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), mengadakan survey daring kepada peserta UTBK, dalam rangka evaluasi hasil UTBK.
Adnan Fadjar ST M.Eng selaku sekretaris Pusdit EMP LPPMP mengungkapkan, bahwa survey diikuti oleh 141 responden, dengan 60.3% laki-laki dan 39.7 % perempuan, dengan asal sekolah 53.2% dari kota Palu dan 46.8% dari luar kota Palu.
“Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, kami mendapatkan beberapa hal yang sering disrankan oleh peserta yang dapat dievaluasi, dintaranya, Jarak antara peserta dan komputer, pengwas ujian, pemandu peserta dan pemeriksaan dokumen,” ungkapnya.
Dari hasil survey umumnya para peserta berkomentar tentang jarak antara peserta dan computer yang sangat berdekatan, sehingga pada saat menatap layar monitor, banyak dari para peserta yang merasa pusing/ mata berkunang-kunang.
“Beberapa peserta mengungkapkan, layar komputer terlalu terang dan membuat kepala saya pusing dan mengganggu konsentrasi dalam mengerjakan soal UTBK 2020. Hal itu dapat membuat panitia di tahun mendatang untuk mempertimbangkan jarak antara peserta dan komputer, sehingga meminimalisir efek radiasi yang ditimbulkan dari komputer,” tuturnya.
Hal lainnya berkaitan dengan pengawas ujian, berdasarkan survey yang dilakukan, peserta ujian mengungkapkan bahwa banyak tindakan yang dilakukan pengawas pada waktu ujian berlangsung, yang mengganggu konsentrasi peserta.
“Beberapa peserta mengungkapkan bahwa banyak pengawas yang berbincang pada waktu ujian. Selain itu, beberapa tindakan pengawas juga dianggap merugikan peserta seperti pemeriksaan dokumen yang tidak begitu ketat, pemeriksaan protokol kesehatan, serta pengumpulan jawaban ujian sebelum waktu benar-benar habis,” ungkapnya.
Berdasarkan survey yang dilakukan Adnan berharap agar kedepannya pelaksanaan UTBK dapat lebih dimaksimalkan dengan mengevaluasi hal-hal ini. Adr
- Published in Berita
Rapat Koordinasi LPPMP, Harapkan Revisi Penyesuaian Anggaran
Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas Tadulako (UNTAD), Adakan Rapat Koordinasi, dengan tema rapat: Mekanisme Penggunaan Anggaran LPPMP dan model pertanggungjawaban di era new Normal, di Ruang Rapat LPPMP, pada Senin (29/06. “Rapat yang dilaksanakan ini, merupakan rapat koordinasi yang rutin dilaksanakan di LPPMP,” ungkap Dr Golar S Hut MSi.
Dr Golar menjelaskan, bahwa rapat mengundang Kepala Biro BAKP dan Satuan Pengawas Internal, guna mendengarkan penjelasan langsung perihal mekanisme penggunaan anggaran yang sesuai aturan dan ketentuan, penggunaannya di era covid-19.
“Hasilnya, diperoleh informasi yang clear perihal penganggaran sesuai ketentuan yang berlaku. LPPMP diminta segera melakukan revisi penyesuaian ususlan anggaran agar kegiatan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien,” tuturnya.
Dr Golar berharap, agar melalui rapat yang dilaksanakan, akan ada tindak lanjut dari LPPMP, khususnya dalam melakukan revisi penyesuaian anggaran.
“Saya berharap, follow up, ketua Lembaga meminta agar tiap-tiap koordinator pusbang dan pusdit di LPPMP segera melakukan revisi penyesuaian usulan anggaran sesuai arahan yang diterima,” tutupnya. Adr
- Published in Berita
Workshop SOP PUSLAK-SPMI, Harapkan Peningkatan Pendidikan Tinggi Secara Terencana
Dalam menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, modern, dan relevan dengan kebutuhan pembangunan bangsa, Pusat Layanan Akreditasi Dan Sistem Penjaminan Mutu Internal (PUSLAK-SPMI), Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas Tadulako, melaksanakan Workshop: Penyusunan SOP, secara daring melalui Zoom, pada Rabu (20/05).
Dr Zakiyah Zahara SE MM, selaku Sekretaris LPPMP menjelaskan bahwa Sistem Pelayanan Mutu Internal (SPMI) adalah kegiatan sistemik mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
Drs Syamsu M.Si, selaku Koordinator Puslak SPMI LPPM menuturkan bahwa, tujuan Workshop ini adalah untuk memberikan masukan terhadap draf SOP yang telah disusun oleh tim Puslak-SPMI tahun 2019, dan memberikan pemahaman tentang format SOP berdasarkan Permenristek-dikti Nomor 71 Tahun 2017, dan salah satu bentuk SOP yang ditampilkan adalah SOP Pelaksanaan sisteM aUdit muTU InternAL 1.0 (MUTUAL versi 1.0)
Pada kegiatan ini, Dr. Ir. Dwi Sulistiawati, MP menyampaikan SOP pelaksanaan sistem audit mutu internal 1.0 ditujukan pada Program Studi (Prodi) dan Unit Penyelenggara Program Studi (UPPS) dalam lingkup Untad. Penerapan sistem penjaminan mutu oleh Untad, dilakukan audit secara berkala, sistematis dan mandiri oleh pihak internal atau biasa disebut audit internal.
“Audit Mutu Internal adalah pemeriksaan sistemik dan independen untuk mengetahui apakah implementasi SPMI efektif sesuai dengan perencanaan yang dilakukan oleh Unit Kerja dalam lingkup Universitas Tadulako. Peran Audit Mutu Internal merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi sebagai bentuk refleksi evaluasi diri yang harus dilakukan oleh Untad,” tuturnya.
“Maksud pelaksanaan Audit Mutu internal adalah untuk meninjau tingkat kesesuaian dan efektifitas peranan Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang telah ditetapkan dan menjadi dasar arah strategi dan sasaran mutu perguruan tinggi yang ingin dicapai dan tertuang dalam manual mutu,” jelasnya.
“Ini adalah mencari celah-celah kekurangan untuk melakukan perbaikan-perbaikan sehingga unit kerja tersebut yang ada di lingkungan Untad melaksanakan pelayanan di bidang akademik sesuai standar yang telah ditetapkan. Dengan adanya SOP ini diharapkan prosedur audit terintegrasi dan terdokumentasi dengan baik pada sistem informasi MUTUAL 1.0, jelasnya.
Diakhir materi, Dwi menambahkan bahwa proses Audit Mutu Internal adalah langkah untuk melakukan Audit Mutu, dengan menyediakan perangkat yang telah ada ditujukan untuk memperoleh bukti objektif bahwa sistem manajamen dan kinerja institusi pada setiap elemen yang diaudit dan pimpinan unit (Kaprodi, Dekan/Direktur Pascasarjana/Koordinator PSDKU dan Rektor) dapat mengakses hasil audit dan pelaksanaan SPMI program studi. Adr
- Published in Berita
Akhir Masa Perkuliahan, LPPMP Adakan Evaluasi WFH
Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas Tadulako (Untad), adakan kegiatan Evaluasi Work From Home (WFH) untuk Dosen dan Mahasiswa untuk menjaga keberlangsungan implementasi sistem mutu di Untad agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
“Kegiatan Evaluasi WFH dilakukan dengan meminta kesediaan dosen dan mahasiswa untuk mengisi Instrumen Evaluasi WFH, yang dapat diakses pada website https://bit.ly/3dfBsgl dan https://bit.ly/2SBn6iC dengan waktu pengisian sejak bulan Maret hingga Mei 2020,” jelas Dwi Sulistiawati selaku Ketua Panitia.
Dwi menjelaskan mengenai data dari jumlah responden dosen yang mengisi instrument, dan hasil survey dari data evaluasi WFH, dari dosen Untad.
“Ada 469 orang (31%) dari 1.507 Dosen Untad, yang telah mengisi instrumen, dengan hasil survey WFH dosen, menunjukkan sebelum WFH 53,3% dosen memiliki kelas berbasis e-learning, strategi mengajar selama WFH 72,9% dosen melakukan diskusi online, menggunakan whatsapp Group (83,69%), LMS yang banyak digunakan google classroom (66,1%), 80%,” tuturnya.
Dari hasil evaluasi dosen memastikan semua kompetensi mahasiswa tercapai melalui pembelajaran jarak jauh, 67,3% kompetensi sikap mahasiwa tidak tercapai, 59% dosen menyelenggarakan perkuliahan online sesuai jadwal yang sama pada saat perkuliahan offline, dan yang tidak sesuai jadwal offline menggantinya 2-3 hari (51,6%).
“Untuk kendala penyelenggaraan perkuliahan jarak jauh terkait kuota internet (76,7%), dengan teknik evaluasi berupa tugas, portopolio dan tugas (56,9%), selama WFH dosen memanfaatkan waktu untuk penelitian, publikasi atau pengabdian (88,1%) dengan dominasi kegiatan berupa penyusunan proposal dan laporan, publikasi jurnal ilmiah. Berdasarkan hal tersebut, dosen menilai produktivitas selama WFH sama saja sebelum WFH (47,1%),” paparnya.
Senada dengan itu, Dwi menjelaskan mengenai data evaluasi dari mahasiswa, dengan jumlah responden mahasiswa sebanyak 4.344 (15%) dari 30.000 mahasiswa Untad.
“Hasil survey WFH mahasiswa menunjukkan kesiapan mahasiwa mengikuti kuliah daring (50,5%) sedang alasan yang tidak ikut karena jaringan tidak tersedia (40,3%), LMS yang digunakan google classroom (82,3%) dan zoom (76%) serta aplikasi favorit Whatsapp dan google classroom dengan perangkat yang digunakan dalam pembelajaran berupa handphone (97,5%) menggunakan internet HP/Paket data (86,1%) dengan jenis interaksi yang digunakan dosen yakni campuran tatap muka dan non tatap muka (45,7%) dengan kemudahan pemahaman materi pembelajaran daring hanya 40,3%,” jelasnya.
Dwi menambahkan walaupun dosen menyampaikan materi dengan baik (54%) dan materi sesuai RPS yang disampaikan (90,3%). Kendala penyelenggaraan perkuliahan bagi mahasiswa paket data dan ketersediaan jaringan internet di rumah, dengan keunggulan kuliah daring sebagai pengalaman baru dan lebih fleksibel, serta bentuk layanan yang paling banyak diakses mahasiswa berupa informasi perkuliahan online dan layanan informasi beasiswa.
“Berdasarkan evaluasi tersebut dan antisipasi pandemik Covid-19 pimpinan Universitas Tadulako telah mengambil langkah-langkah berupa pemberian bantuan kuota internet untuk kuliah daring bagi mahasiswa aktif semester genap 2019/2020 selama 2 bulan sebesar Rp. 200.000,- dalam bentuk pengurangan biaya UKT semester ganjil 2020/2021,” tutupnya.
- Published in Berita
Penyusunan Instrumen Audit Mutu Internal Berbasis Standar SPMI, Harapkan Kemudahan Prodi Dalam Akreditasi
LPPMP, Universitas Tadulako (Untad) adakan penyusunan instrumen audit mutu internal berbasis standar SPMI telah yang disusun pada bulan Januari 2020, selanjutnya sampai saat ini sementara dikembangkan dan rencana akan dilaunching pada bulan Juli/ Agustus mendatang secara daring.
Audit mutu internal berbasis standar SPMI sendiri adalah audit kelengkapan dokumen yang harus disiapkan oleh program studi dan pelaksanaan SPMI prodi.
“Selama ini audit dokumen yang dilakukan oleh pusdit adalah berbasis standar borang akreditasi. Tetapi untuk IAPT versi 4.0 yang terdiri dari 9 kriteria akan divisitasi apabila prodi pengusul akreditasi telah menjalankan SPMI, ini adalah syarat dari BAN-PT dan akreditasi internasional,” jelas Sandra selaku salah satu penyusun instrumen.
Sandra menuturkan bahwa SPMI Untad sendiri terdiri dari 3 standar nasional yaitu standar pendidikan, standar penelitian dan standar pengabdian yang masing masing terdiri dari 8 butir standar.
“Untuk standar tambahan, UNTAD memiliki 6 standar tambahan, yaitu standar visi misi, standar identitas, standar kemahasiswaan, standar suasana akademik, standar kerjasama dan standar suasana akademik, jadi total keseluruhan SPMI ada 30 standar,” jelasnya.
Sandra menjelaskan bahwa setiap standar ini memiliki butir masing-masing yang semua dokumennya harus disiapkan prodi, jadi total butir yang telah disusun oleh pusdit berdasarkan SPMI ada 387 butir
“kedepannya audit ini akan dilaksanakan secara daring, pusdit sementara membuat link web untuk pelaksanaan audit ini, prodi akan mengupload dokumen untuk setiap kriteria standar yang telah ditetapkan,” tuturnya.
Sandra berharap, jika audit online ini berjalan dengan lancar, program studi akan mudah menyusun borang akreditasinya karena telah terdata, tersedia pelaksanaan SPMI prodi dan kesiapan dokumen saat visitasi juga tidak menjadi kendala karena telah tersimpan pada link web audit online berbasis SPMI ini. Adr
- Published in Berita
Monev Prodi Kesmas, Harapkan Kelancaran Akademik dan Pemenuhan Fasilitas
Pusdit-EPMP LPPMP adakan monitoring dan evaluasi (Monev), program studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Tadulako (Untad), pada Senin (9/03).
Dari hasil Monev yang dilakukan, Dekan FKM, Prof Dr Nurdin M.Si,M.Kes, mengungkapkan beberapa hasil temuan dari monev, yang pertama adalah rasio mahasiswa dan dosen yang masih relatif tinggi.
“Ditemukan bahwa rasio mahasiswa dan dosen masih relatif tinggi melebihi dari standar (idealnya 1:30), serta jumlah dosen antar peminatan tidak proporsional. Ada peminatan yang dosen PNS-nya hanya satu orang, sementara peminat mahasiswanya relatif banyak, sehingga dosennya merasa kewalahan membimbing tugas akhir mahasiswa,” jelasnya.
Lebih lanjut Prof Nurdin mengatakan bahwa, FKM belum mempunyai laboratorium Kesmas dan gizi, sehingga selama ini pelaksanaan kegiatan dilaksanakan diluar Untad yaitu di Poltekkes Mamboro.
“Ditemukan bahwa kami belum mempunyai laboratorium kesehatan masyarakat dan laboratorium gizi, sehingga selama ini kami melaksanakan di luar UNTAD yaitu di Poltekkes Mamboro (bermodalkan MoU), khususnya yang terkait praktikum Gizi Kuliner, Penilaian Status Gizi, Kesehatan Lingkungan, namun untuk praktikum mata kuliah dasar tetap dilaksanakan di UNTAD,” ungkapnya.
Dekan FKM mengatakan bahwa kedepannya FKM akan melakukan beberapa hal, terkait hasil dari Monev.
“Kami menyarankan kepada Koordinator Prodi untuk memberdayakan dosen yang di luar peminatan tersebut untuk membimbing tugas akhir mahasiswa, tentunya dosen yang memenuhi syarat (mempunyai jabatan fungsional), dan akan segera dibangunkan gedung laboratorium dan perpustakan oleh Rektorat,” tuturnya.
Berdasarkan hasil dari Monev, Prof Nurdin berharap agar kedepannya kelancaran proses akademik dapat terlaksana, dan kebutuhan dari prodi baik dalam bentuk sarana dan prasarana dapat terpenuhi.
“Harapan saya, bahwa untuk kelancaran proses akademik/penelitian maka rekruitmen dosen di masa mendatang sangat diperlukan, khususnya dosen pada peminatan/bidang tertentu yang masih relatif kurang sesuai kebutuhan program studi, serta pengadaan sarana prasarana laboratorium dan perpustakaaan (kontribusinya sangat mendasar untuk proses akademik),” tutupnya. Adr
- Published in Berita