Sosialisasi Hasil Audit Mutu Internal Tingkat Prodi Tahun 2019 dan Penyamaan Persepsi Audit Prodi Tahun 2020
Dalam rangka penyampaian hasil pelaksanaan audit mutu internal pada Program Studi (Prodi), sekaligus mensosialisasikan Pelaksanaan Audit Mutu Internal secara daring pada tahun 2020, Pusdit EPMP LPPMP Universitas Tadulako (Untad) adakan Sosialisasi Hasil Audit Mutu Internal Tingkat Prodi, yang dilaksanakan di ruang senat FMIPA pada Jumat (20/11).
Ida Sri Oktaviana ST MT selaku Ketua Panitia Kegiatan menuturkan bahwa, dalam kegiatan disampaikan Laporan Hasil Audit Mutu Internal tingkat Prodi terhadap lima belas Prodi yang telah diaudit pada tahun 2019.
“Setelah itu, Ketua LPPMP menyampaikan arahannya terkait Laporan Hasil Audit, yang kemudian dilanjutkan dengan arahan terakhir pelaksanaan Audit Mutu Internal Prodi berbasis daring untuk pelaksanaan audit tahun 2020,” tuturnya.
Ida menjelaskan, Audit Mutu Internal menghasilkan dokumen laporan Audit Mutu Internal yang memperlihatkan gambaran pelaksanaan penjaminan mutu di Prodi untuk peningkatan mutu ke depan.
“Dengan sosialisasi maka Prodi memberikan gambaran penjaminan mutu di Prodi saat ini dan Prodi dapat mengetahui bahwa hasil audit tidak hanya disimpan sebagai dokumen tetapi dengan disosialisasikan maka dapat menjadi dorongan bagi program studi untuk meningkatkan atau mengoptimalkan kinerja dan kualitas mutu pendidikannya,” jelas Ida.
Kegiatan ini kedepannya akan ditindaklanjuti dengan beberapa hal, yaitu pelaporan hasil audit ke universitas oleh LPPMP, menjadi bahan tinjauan manajemen bagi Prodi yang diaudit dan pelaksanaan audit mutu internal bagi Prodi berbasis daring tahun 2020.
“Kami berharap kegiatan ini akan terus dilaksanakan dari setiap pelaksanaan kegiatan Audit Mutu Internal baik pada tingkat Prodi, Jurusan, Fakultas, maupun lembaga yang ada dalam lingkungan Untad sebagai sebuah proses yang sistematis untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem penjaminan mutu telah dijalankan dan mencapai tujuannya,” tutup Ida.
- Published in Berita
Workshop Instrumen Tracer Studi dan Kepuasan Stakeholder FKIP, Hadirkan Koordinator Pusdit EPMP LPPMP UNTAD
Bertempat di Ruang Senat FKIP, UPM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) gelar Workshop Instrumen Tracer Studi dan Instrumen Kepuasan pada Kamis (12/11).
Pada kegiatan ini, menghadirkan Dr. Ir. Dwi Sulistiawati, MP selaku Koordinator PUSDIT EPMP LPPMP yang membawakan materi Evaluasi Instrumen Kepuasan. Seyogyanya, UPM mengevaluasi pelaksanaan SPMI. Tahapan yang perlu diperhatikan meliputi Penetapan Pelaksana, Penetapan Instrumen & Bentuk Jawaban (termasuk pengujian instrumen), dan Analisis data. Adapun tahapannya : 1) Menyusun instrumen; 2) Menentukan besaran dan teknik penarikan sampel; 3) Menentukan responden; 4) Melaksanakan survei; 5) Mengolah hasil survei; 6) Menyajikan dan melaporkan hasil evaluasi. Selanjutnya, UPM senantiasa mengawal Sistem Akuntabilitas Kinerja FKIP dan mengingatkan Pimpinan FKIP melaporkan Kinerjanya pada Tahun 2020, tutur Dwi.
Besse Nirmala, SPd. MPd menuturkan bahwa pada workshop yang dilaksanakan pihak UPM FKIP sudah membuat draft instrumen yang di dalamnya termasuk instrumen kepuasan mahasiswa dalam sarana dan prasarana.
“Instrumen kepuasan pengguna lulusan, instrumen kepuasan penelitian dan kepuasan pengabdi, dll kurang lebih ada 17 instrumen, yang semuanya dibuat secara daring melalui link, dan kemudian akan dibagikan pada objek setiap instrument,” tuturnya.
Besse mengungkapkan, instrumen yang sudah dibuat dalam bentuk hard dan softnya akan ditindak lanjuti dengan diedarkan kepada dosen, mahasiswa, tendik, maupun mitra, serta stakeholder yang ada diluar.
“Setelah itu, hasil akan dianalisis bagaimana kepuasannya dari masing-masing 17 instrumen karena nanti saat akreditasi akan ditanyakan. Nantinya setelah turun lapangan, pengumpulan data dan analisis, data akan dibuat laporannya. Untuk sementara kepuasan mahasiswa, dosen, mitra, baru empat laporan,” ungkapnya.
Dari kegiatan ini Besse berharap agar hal yang telah direncanakan dan yang akan dilakukan, dapat terealisasi, dan kedepannya akan dilakukan sosialisasi untuk analisis hasil lalu Rapat Tinjauan Manajemen.
“Saya berharap semua perencanaan serta perumusan dari setiap instrument dapat terlaksana. Kedepannya kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan melakukan sosialisasi terhadap analisis hasil dan RTM atau Rapat Tinjauan Manajemen,” harapnya.
- Published in Berita
Workshop Buku Panduan Pendukung Akreditasi
Pusat Audit EPMP LPPMP, Universitas Tadulako (Untad) mengadakan Workshop Buku Panduan Pendukung Akreditasi di Aula Gedung MIPA pada Selasa-Rabu (3-4/11) yang dibuka langsung oleh Rektor Untad, Prof Dr Ir Mahfudz MP.
“Pertama-tama perlu diapresiasi apa yang telah dilakukan LPPMP dalam melakukan usaha-usaha penjaminan mutu yang telah dilakukan. Akreditasi seringkali menjadi momok bagi perguruan tinggi, setiap mendekati waktu akreditasi maka semakin disibukan dengan usaha-usaha mencari dan mengumpulkan data secara berkas,” ungkap Rektor.
Rektor menjelaskan dengan peraturan baru dari Mendikbud, maka diserahkan kepada masing-masing institusi untuk menentukan apakah ingin diakreditasi untuk mendapatkan peningkatan nilai yang lebih baik.
“Kita punya cita-cita untuk melakukan perubahan. Pada proses reakreditasi sejauh mana perubahan yang kita lakukan selama periode kepemimpinan kita, sebagai Rektor, Dekan, adalah perubahan atau pencatatan, ada evaluasi dan monitoring yang tentu yang melakukan adalah kita semua yang hadir disini, tetapi pelaksanaannya adalah teman-teman yang ada di unit,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa Monev yang dilakukan akan menjadi sumber data bagi fakultas untuk memperbaiki sesuatu yang belum ada perubahan. Sejauhmana perubahan dari mutu manajemen yang telah dilakukan.
“Perlu dilakukan pendataan MONEV, terhadap seluruh unit. Penting UPM fakultas dan Prodi untuk selalu Monev yang hasilnya akan menjadi sumber data utama untuk mendapatkan informasi misalnya apakah suatu Prodi layak untuk diusulkan untuk diakreditasi dengan nilai yang lebih baik/ unggul. Buku ini dapat menjadi panduan hal-hal yang harus dilakukan oleh unit untuk melakukan pendataan, mencari informasi terkait pelaksanaan sistem di unit,” jelasnya.
Diakhir arahannya Rektor mengatakan meskipun masa jabatan saat ini belum mencapai injury time reakreditasi tetapi ia ingin informasi lebih lanjut untuk melakukan inventarisasi seperti apa perubahan yang telah dilaksanakan yang terkait dengan isi dari borang akreditasi, sehingga itu menjadi bekal. LPPMP dan Pusbang yang berkaitan dengan akreditasi tahu persis bahwa Untad atau prodi tertentu sudah bisa direakreditasi.
“Hal ini menjadi langkah awal bersama, bahwa apa yang dilakukan oleh LPPMP untuk selalu mengevaluasi dan memonitoring kegiatan tri dharma di setiap prodi, di setiap dosen menjadi data-data penting bagi kita. Oleh karena itu kami berharap kepada teman-teman yang berada pada unit penjaminan mutu, posisi anda dapat digunakan untuk mengingatkan Dekan, apa yang kurang dan perlu diperbaiki,” tutupnya.
- Published in Berita
Rapat Tinjauan Manajemen Faperta Harapkan Pelaksanaan Tiap Tahun untuk Perbaikan
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako (Faperta Untad), mengadakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM), yang bertempat di Fakultas Pertanian 03 Nopember 2020, setelah selesai melakukan evaluasi dengan tiga puluh standar mutu, yang diikuti oleh semua pelaksana standar yang telah ditetapkan, yaitu Pimpinan Fakultas, seluruh Pimpinan Jurusan, seluruh Koordinator Program Studi, KTU, seluruh Kasubag, IT, perwakilan dosen, tendik, mahasiswa serta perwakilan dari PUSDIT LPPMP sebagai peninjau yakni Bapak Ir. Adnan Fadjar, ST., M.Eng.Sc.
“Dalam pelaksanaan RTM kami membahas temuan-temuan dari hasil evaluasi yang meliputi standar pendidikan 8 standar, standar penelitian 8 standar, standar pengabdian 8 standar dan standar tambahan 6 standar,” ungkap Dr Ir Abd. Hadid MSi selaku Ketua UPM Fakultas Pertanian.
Ia mengatakan bahwa pelaksanaan RTM seharusnya dilakukan diakhir semester genap 2019-2020 yaitu bulan pada Juli-Agustus tetapi karena pandemi Covid-19 maka pelaksanaannya dilakukan pada bulan November.
“Kesepakatan tindak lanjut yang ditandatangani bersama Dekan dan Ketua UPM kemudian akan ditindak lanjut, dengan Fakultas yang melaksanakan seluruh RTL yang telah ditandatangani bersama dan dipantau pelaksanaannya oleh UPM,” ujarnya. Dr Hadid berharap agar kedepannya RTM akan dilaksanakan rutin setiap tahun sehingga akan terjadi perbaikan yang terstruktur.
“Kedepannya saya berharap agar RTM harus rutin dilaksanakan tiap tahun, sehingga terjadi perbaikan secara terstruktur terhadap pelaksanaan pendidikan, penelitian, pengabdian dan tambahan untuk SPMI,” tutupnya.
Berikutnya, salah satu saran dari Ir. Adnan Fadjar, ST., M.Eng.Sc. sebagai peninjau kegiatan RTM tersebut adalah agar setiap RTM dibuatkan notulen lengkap yang berisi informasi antara lain: bahasan/pokok permasalahan, tindak lanjut pemecahan masalah (corrective action), penanggung jawab tindak lanjut (person in charge), dan batas waktu tindak lanjut. Ini dimaksudkan agar semua proses RTM terdokumentasi dengan baik dan dapat menjadi referensi pada RTM selanjutnya.
- Published in Berita
Pusdit EPMP LPPMP, Gelar Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (Pengguna Jasa) Universitas Tadulako
Pusat Audit dan Evaluasi Penjaminan Mutu Pendidikan (Pusdit EPMP), Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas Tadulako (Untad) adakan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai Pengguna Jasa di Untad, yang dilaksanakan di seluruh Fakultas, Unit Kerja, serta masyarakat pada bulan Agustus 2019 hingga Januari 2020.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan data dukung Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT), Akreditasi Program Studi, ISO 9001:2015, dan evaluasi perbaikan layanan Untad, maka diperlukan pengukuran tingkat keberhasilan layanan berupa IKM.
“Survey IKM dilaksanakan secara berkala untuk mengetahui tingkat keberhasilan kinerja layanan di Untad sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya,” ungkap Erlan Ardiansyah, SH.MH.
Nilai IKM dihitung dengan menggunakan “nilai rata-rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan, dengan jumlah responden sebanyak 1.153 yang berasal dari Mahasiswa, Dosen, Tenaga Kependidikan, Lulusan, Pengguna Lulusan dan Mitra Kerjasama.
“Hasil dari Nilai adalah 4,00, yang didapatkan dari 1.153 responden dengan kinerja Baik. Hasil pelaksanaan IKM ini semoga dapat dijadikan sebagai bahan dasar peningkatan kualitas pelayanan publik di Untad, dan sebagai gambaran tentang kinerja pelayanan di Untad,” tutup Erlan. Adr.
- Published in Berita
Penyamaan Persepsi Pelaksanaan Audit Internal dan Evaluasi Mutu Pendidikan
Pusat Audit dan Evaluasi Penjaminan Mutu Pendidikan, Lembaga Penjaminan dan Pengembangan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas Tadulako (Untad) adakan Penyamaan Persepsi Pelaksanaan Audit Internal dan Evaluasi Mutu Pendidikan Perguruan Tinggi Tingkat Fakultas/ Pascasarjana/ PSDKU dan Lembaga, pada Jumat (18/9).
Adapun evaluasi dilakukan dalam membantu Fakultas/ Pascasarjana/ PSDKU-LPPM dalam penyiapan dokumen-dokumen pendukung untuk penyusunan LKPS dan LEDPS persiapan peningkatan nilai akreditasi PS, mengevaluasi kepatuhan dalam pelaksanaan proses akademik terhadap Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Fakultas/ Pascasarjana dan Untad dan monitoring sistem manajemen mutu akademik.
Dalam kegiatan yang dilakukan hasil yang diharapkan dari evaluasi adalah Fakultas/ Pascasarjana/ PSDKU-LPPM memiliki dokumen-dokumen pendukung untuk persiapan peningkatan nilai akreditasi PS, Fakultas/ Pascasarjana/ PSDKU-LPPM melaksanakan proses akademik sesuai SPMI dan memiliki dokumen untuk menunjang inidikator kinerja utama ke Kemendikbud, ungkap Dr. Ir. Dwi Sulistiawati, MP selaku Koordinator PUSDIT EPMP.
Pada pelaksanaannya ada beberapa tahapan dalam Audit Mutu Internal yang akan dilaksanakan yaitu, Pertemuan dengan auditi/ penyamaan persepsi, pertemuan dengan auditor internal/ penyamaan persepsi- auditi: upload dokumen secara daring, auditor: pemeriksaan dokumen dan penyusunan hasil temuan, penyampaian hasil audit awal dan perbaikan hasil audit dan pemeriksaan dan penggandaan laporan.
Pertemuan dengan auditi dihadiri oleh Dekan-dekan/Wadek Bidak, Wadira Pascasarjana, Ketua PSDKU Kab Morowali, Wakil dari PSDKU Kab. Tojo Ua-Una, Ketua LPPM, ketua LPPMP. Auditi akan menggunggah dokumen dengan mulai tanggal 21 September-18 Oktober 2020. Dengan model Audit ini maka semua dokumen mutu akan terdokumentasi pada Database Pusdit, sehingga Auditor yang akan memeriksa dokumen secara daring. Adr
- Published in Berita
Evaluasi Dosen dan Tenaga Kependidikan Untad
Dalam mengetahui tingkat kinerja dosen dan tenaga kependidikan terhadap tugas pokok dan fungsinya, Pusdit EPMP LPPM Universitas Tadulako (Untad), adakan Evaluasi Kinerja Dosen dan Tenaga Kependidikan di ruang rapat LPPM pada Jumat (11/9).
Kegiatan ini merupakan bentuk masukan atau bahan pertimbangan Untad dalam mengevaluasi kualitas kinerja dari dosen dan tenaga kependidikan agar menjadi lebih baik lagi, dalam menjaga keberlangsungan implementasi sistem mutu di Untad.
“Agar sesuai dengan standar yang telah diterakpakan, terciptanya program kerja dan kebijakan yang sesuai dengan harapan pemangku kepentingan yang ada di Untad terlebih lagi menyiapkan data untuk kebutuhan akreditasi Program Studi,” ungkap Sandra Kasim S.Si, MT.
Pada evaluasi yang dilakukan jumlah instrumen untuk evaluasi terdiri dari 35 butir untuk mengevaluasi kinerja dosen dan terdapat 30 butir untuk mengevaluasi kinerja tenaga kependidikan.
“Penilai kinerja adalah Dekan dan Ketua Jurusan, untuk dosen. Sementara penilai kinerja untuk tenaga kependidikan adalah Dekan/ Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan dan Kepala Tata Usaha/ Kepala Sub Bagian,” jelasnya.
Hasil penilaian menunjukkan indeks kinerja dosen berada pada nilai 3,27 yang berarti biasa/ cukup/ kadang-kadang/ cukup lengkap/ cukup memuaskan. Sementara hasil penilaian untuk tenaga kependidikan berada pada indeks kinerja 3,58 yang juga berarti biasa/ cukup/ kadang-kadang/ cukup lengkap/ cukup memuaskan.
“Indeks kinerja tertinggi dari penilaian kinerja dosen adalah indikator “Melayani konsultasi bimbingan akademik dengan baik dan tepat” dengan indeks kinerja 4,14 sedangkan indeks kinerja terendah dari penilaian kinerja dosen adalah indikator “Memiliki tulisan yang diterbitkan oleh media massa internasional” dengan indeks kinerja 1,93,” katanya.
Sementara itu indeks kinerja tertinggi dari penilaian kinerja tenaga kependidikan adalah 3,98 untuk indikator “Bangga dengan pekerjaannya dan bertanggung jawab secara penuh terhadap penyelesaian pekerjaannya” sementara indeks kinerja terendah dari penilaian kinerja tenaga kependidikan 3,15 untuk indikator “Berbicara/ presentasi di depan umum dengan baik”.
“Instrumen baru yang akan digunakan pada tahun 2020 ini mengikuti kriteria untuk kinerja dosen ang dibutuhkan pada instrumen akreditasi program studi versi 4.0 khususnya pada isian laporan kinerja program studi. Instrumen yang tadinya berjumlah 35 butir menjadi 49 butir dengan memisahkan kebutuhan untuk pengisian LKPS untuk program sarjana dan diploma,”terangnya.
Sementara untuk instrumen kinerja tenaga kependidikan yang tadinya berjumlah 30 butir menjadi 13 butir, karena pernyataan di panduan penyusunan laporan evaluasi diri menyatakan evaluasi kinerja tenaga kependidikan sehubungan dengan pengembangan diri tenaga kependidikan.
“Hal ini juga menyesuaikan penyusunan laporan evaluasi diri yang perlu menjelasakan hal-hal tentang kinerja dosen meliputi kepakaran, kinerja dan prestasi di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” tandasnya. Adr
- Published in Berita
Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
Universitas Tadulako (UNTAD) adakan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dalam memperoleh informasi tentang implementasi sistem akuntabilitas kinerja, menilai akuntabilitas kinerja unit di lingkungan Kemendikbud, memberikan saran perbaikan unuk peningkatan kinerja dan penguatan ajuntabilitas unit kerja di lingkungan Kemendikbud, dan memantau tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi periode sebelumnya, pada Selasa (8/9) di ruang rapat bagian Perencanaan, Gedung BEM.
Pada evaluasi yang dipimpin oleh Dr Muhammad Nur Ali MSi Warek Biduk, didampingi Drs Samsumarlin MSi plt Kabiro BAKP, persoalan capaian yang dievaluasi adalah Pemenuhan bukti/ dokumen pendukung Evaluasi Kinerja dan Kinerja Untad tahun 2020.
“POS terkait pengumpulan data kinerja/ evaluasi internal untuk indikator kinerja utama UNTAD segera disosialisasikan ke unit kerja terkait, sehingga pemenuhan data kinerja terpenuhi. Pengumpulan data dilakukan setiap 3 bulan agar capaian triwulan dapat diukur,” tutur Dwi, Tim evaluasi Sakip dalam tanggapannya.
Dalam tanggapan, tim data dalam POS pengumpulan data kinerja segera dibentuk sehingga sudah bisa melakukan evaluasi triwulan 1-3 tahun 2020. Instrumen evaluasi disiapkan agar dapat dipetakan hasil instrumen dengan lebih detail.
“Adapun dokumen-dokumen pendukung yang telah dicapai dikumpulkan seperti, data kerja sama berupa MoU, MoA, PKS pada sistem informasi SiMoU, data luaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada sistem informasi manajemen penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Untad, data Reward, Punishment, dan capaian kinerja unit lainnya untuk memenuhi pencapaian indikator kinerja utama sesuai Renstra Untad tahun 2020,” tutur Ketua SPI dalam tanggapan.
Pada akhir evaluasi, pimpinan evaluasi Dr Muhammad Nur Ali MSi berharap agar Evaluasi SAKIP untuk menakar capaian kinerja Untad dan harus didukung data yang akurat. Harapannya, evaluasi terus dilakukan sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kondisi, dan perlu upaya yang lebih efektif untuk mengubah keadaan, dan meningkatkan kinerja Untad. Adr
- Published in Berita
Sosialisasi Evaluasi Kepuasan Mahasiswa Rektor Harapkan Implementasi Evaluasi
Pusdit EPMP LPPMP adakan Sosialisasi Evaluasi Kepuasan Mahasiswa tahun 2019, yang dilaksanakan di Gedung Aula LPPMP, dengan dihadiri oleh Rektor Universitas Tadulako, Ketua LPPMP, Sekretaris, Unit LPPMP dan jajaran pengelola Pusdit EPMP dan perwakilan Unit Penjaminan Mutu Fakultas dan Pascasarjana
Sandra Kasim SSi MT mengungkapkan, bahwa dalam sosialisasi, Pusdit EPMP menyampaikan hasil kegiatan evaluasi kepuasan mahasiswa tahun 2019, hasilnya adalah kepuasan layanan untuk penilaian dosen indeks kepuasan mutu berada pada nilai 3,99.
“Kepuasan layanan oleh pimpinan/ pengelola IKM adalah 3,94 dan kepuasan layanan oleh tenaga kependidikan IKM nya adalah 3,90 sehingga rata-rata indeks kepuasan layanan mutu mahasiswa adalah 3,94 berada pada klasifikasi BIASA/ CUKUP/ KADANG-KADANG/ CUKUP LENGKAP/ CUKUP MEMUASKAN,” ungkapnya.
Ia juga menungkapkan bahwa, dalam evaluasi dilakukan juga revisi instrumen evaluasi kepuasan mahasiswa, menyesuaikan data yang dibutuhkan untuk penyusunan boring akreditasi kriteria 9 (IAPS versi 4.0).
“Dalam evaluasi beberapa hal yang disampaikan antara lain, Instrumen menjadi lebih singkat tetapi tidak mengurangi kepentingan/ urgensi yang diharapkan, Instrument baru hasil masukkan dari peserta akan digunakan untuk evaluasi kepuasan mahasiswa di tahun 2020,” katanya.
Terkait jumlah responden dari hasil evaluasi yang masih kurang dari populasi, Sandra mengatakan bahwa kedepannya akan dilinkkan pada siakad dan dipersyaratkan pada saat pengisian KRS sehingga tidak instan tetapi sudah sistematis.
“Akan ada regulasi yang dilakukan, jadi mahasiswa harus mengisi dulu instrumen kepuasan mahasiswa baru bisa ber KRS,” tuturnya.
Dalam arahannya Rektor Untad Prof Dr Ir Mahfudz MP berharap agar LPPMP tupoksinya sudah dijalankan secara paripurna, maka yang diharapkan adalah sejauh mana hasil yang dilakukan oleh LPPMP ini bisa diimplementasikan dalam penyelenggaraan proses yang ada di Untad. Adr
- Published in Berita
Sosialsisasi Hasil Evaluasi Kepuasan Dosen dan Tendik Untad, Rektor Harapkan Agar Kegiatan Evaluasi Dapat Terus Terlaksana
Pusdit EPMP LPPMP Universitas Tadulako adakan Sosialisasi Hasil Evaluasi Kepuasan Dosen dan Tendik Untad di Aula Gedung LPPM pada Jumat (28/08), diikuti oleh UPM Fakultas di lingkungan Untad, dengan Erlan Ardiansyah SH MH selaku narasumber.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan (Warek Biduk), Dr. Muhammad Nur Ali, M.Si, yang dalam sambutannya menuturkan bahwa kegiatan evaluasi seperti ini sering dipandang sebelah mata sehingga menghasilkan data yang tidak akurat.
“Evaluasi-evaluasi seperti ini di lingkungan Untad masih dipandang sebelah mata, kita tidak bisa menakar kinerja kita sendiri jika tidak punya data yang akurat. Cakupan angka responden masih sangat kecil dari jumlah dosen dan tendik yang sebenarnya jauh lebih besar,” ungkapnya.
Warek Biduk menambahkan, bahwa survey memberikan pelajaran yang diperlukan dalam melakukan evaluasi. Ia juga berharap agar evaluasi kedepannya dapat terus dilakukan untuk memperbaiki kondisi.
“Survey banyak memberikan pelajaran bagi kita, sebagian mungkin valid sebagian mungkin tidak sepenuhnya bisa akurat karena responden dengan jawaban yang mungkin sifatnya pribadi dan tidak objektif. Harapan kami evaluasi terus dilakukan sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kondisi, suatu saat mungkin ada pintu masuk yang lebih efektif untuk mengubah keadaan. Diusahakan suatu cara agar responden baik dosen maupun tendik jumlahnya dapat ditingkatkan. Apakah diintegrasikan dengan sistem lain agar responden harus mengisi survey,” jelasnya.
Sementara itu, dalam evaluasi Dr Golar S.Hut menuturkan bahwa, draft dari komponen pertanyaan sudah baik, namun kedepannya pertanyaan tertutup harus bersifat clear sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda.
“Draft sudah baik, terkait komponen pertanyaan. Jika menempatkan diri sebagai orang yang disurvey, harapan pertanyaan tertutup harus clear tidak menimbulkan interpretasi berbeda. Bisa dengan dibuatkan rubrik informasi ikutan yang ikut dalam instrument,” jelasnya.
Ia menambahkan agar kedepannya ada informasi tambahan yang diharapkan bisa menjadi bahan untuk melakukan kajian mengenai hal-hal ikutan dalam instrumen.
“Misalnya ikuti seminar kursus, pelatihan apakah dosen hanya mengikuti pelatihan saja yang banyak, seminar kurang, kursus kurang tapi tidak terlihat dari hasil evaluasi. Petakan hasil instrument dengan lebih detail,” tandasnya. Adr
- Published in Berita