Pusdit EPMP, Terbitkan Buku Pedoman Pelaksanaan AMI SPMI
Pusat Audit (Pusdit) Evaluasi Penjaminan Mutu Pendidikan (EPMP), Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas Tadulako (Untad) terbitkan buku panduan pedoman pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) SPMI di lingkungan Untad yang dilaksanakan setiap tahun.
Dr Ir Dwi Sulistiawati MP selaku koordinator Pusdit EPMP-LPPMP mengungkapkan bahwa Audit Mutu Internal ini dilakukan sebagai tanggung jawab penjaminan mutu internal Untad secara berkelanjutan terhadap capaian SPMI Untad.
“Selain itu AMI dilakukan sebagai bentuk persiapan sistem penjaminan mutu eksternal (SPME), oleh BAN-PT dalam periode waktu 5 tahun sekali. Diharapkan hasil audit mutu internal SPMI dapat menjadi masukan yang efektif guna mengetahui perencanaan/ penetapan serta pelaksanaan standar nasional pendidikan dan untuk melakukan peningkatan mutu standar Nasional Dikti yang berkelanjutan pada unit-unit akademik di Untad,” ungkapnya.
Dr Dwi menjelaskan bahwa, pelaksanaan audit mutu akademik secara internal merupakan bagian dari aktifitas proses penjaminan mutu akademik di setiap unit pelaksana layanan akademik dalam pelaksanaannya audit mutu internal memiliki dua fungsi yaitu fungsi akuntabilitas dalam kegiatan penjaminan dan fungsi peningkatan dalam kegiatan konsultasi. Pelaksanaan audit mutu internal dilakukan untuk melakukan tindakan perbaikan dan peningkatan mutu. Untuk itu dibutuhkan panduan dalam pelaksanaannya.
“Agar pelaksanaan audit mutu internal berjalan dengan baik, auditor perlu memiliki tata cara yang sama dalam melakukan audit. Untuk itu perlu adanya pelaksanaan audit mutu internal sehingga auditor memiliki acuan yang sama dalam menjalankan tugasnya. Saya menyambut baik adanya penerbitan buku panduan audit mutu internal Universitas Tadulako. Terima Kasih kepada tim yang telah bekerja dalam menyusun buku panduan ini,” tutur Dwi.
Koordinator Pusdit EPMP-LPPMP berharap agar kedepannya buku Panduan Audit Mutu Internal ini bermanfaat bagi terbentuknya budaya mutu hingga tercapai pengembangan mutu berkelanjutan. Adr
- Published in Berita
Workshop SPMI FKM, Hadirkan Sekretaris Pusdit EPMP LPPMP UNTAD
Bertempat di Hotel Santika, Unit Penjaminan Mutu (UPM), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako (UNTAD), mengadakan Kegiatan Workshop SPMI FKM UNTAD pada Jumat (4/12).
Ketua Panitia Herawanto SKM M.Kes, mengungkapkan bahwa Pentingnya penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal perlu dilakukan upaya-upaya pengayaan informasi dan pengetahuan dalam mengelolah atau menjalankan SPMI.
“Workshop ini dilaksanakan agar Unit Penjaminan Mutu dan Gugus Kendali Mutu yang ada di FKM dapat memahami tugas dan fungsinya dalam upaya menjaga mutu terkait pelaksanaan tri dharma di FKM UNTAD,” ungkapnya.
Pada Workshop kali ini, panitia menghadirkan narasumber eksternal dari Universitas Muslim Indonesia Makassar dan narasumber internal dari PUSDIT-EPMP LPPMP UNTAD Ir. Adnan Fadjar, ST., M.Eng.Sc. yang membahas terkait Audit Mutu Internal serta evaluasi-evaluasi yang harus dilaksanakan dalam menjalankan SPMI, karena Audit Mutu Internal adalah bagian dari SPMI. Pada kesempatan tersebut, Ir. Adnan Fadjar, ST., M.Eng.Sc. menyampaikan data hasil evaluasi-evaluasi yang telah dilaksanakan oleh PUSDIT-EPMP LPPMP pada Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako (UNTAD) kepada panitia Kegiatan Workshop SPMI FKM.
“Peserta adalah civitas akademika FKM UNTAD, baik Dosen, Tenaga Kependidikan, dan perwakilan mahasiswa dari dua program studi yang ada di FKM UNTAD. Dari Workshop ini FKM UNTAD memiliki panduan dan acuan terkait pelaksanaan SPMI khususnya pelaksanaan Audit Mutu Internal,” tutur Herawanto.
Herawanto berharap agar kedepan kegiatan seperti ini akan selalu dilaksanakan, agar civitas akademika FKM UNTAD memhami tugas dan fungsinya dalam menjaga mutu serta menjalankan SPMI secara bersama-sama.
“Karena dalam menjaga mutu, semua pihak harus terlibat agar kiranya FKM UNTAD dapat terus menghasilkan lulusan yang bermutu,” tutupnya. Adr
- Published in Berita
Review Tindak Lanjut Hasil Audit Mutu Internal LPPM Tahun 2020
Dalam menentukan tujuan dan sasaran program sesuai standar yang dimiliki organisasi, Pusdit EPMP LPPMP adakan Review Tindak Lanjut Hasil Audit Mutu Internal LPPM Tahun 2020, yang diselenggarakan di Ruang Rapat LPPM pada Kamis (26/11).
Kegiatan dihadiri Ketua LPPM Dr Muh. Rusydi H, MSi, Maskur Manaf, SPd. MSi selaku Kasubag Bagian Program, Data dan Informasi, Masruni, SE MM selaku Kasubag Umum, Koordinator Pusdit EPMP LPPMP dan Sekretaris, dosen fungsional serta staff Pusdit EPMP.
“Review tindak lanjut hasil audit internal dilakukan untuk memastikan Auditor mutu akademik internal harus mengkaji ulang program dan pelaksanaan guna memastikan bahwa hasilnya telah konsisten terhadap sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, dan pelaksanaannya telah sesuai dengan yang diharapkan, memastikan bahwa manajemen telah menetapkan kriteria yang cukup untk menentukan apakah sasaran dan tujuan akademik telah dipenuhi,” jelas Ida Sri Oktaviana ST MT.
Ia menuturkan bila memadai, auditor mutu akademik internal harus bekerja bersama manajemen untk mengembangkan kriteria evaluasi yang sesuai. Selama kegiatan review, auditor mutu akademik internal harus mengarahkan metode control secara konsisten terhadap tujuan kegiatan organisasi.
“Review tindak lanjut pada LPPM ini dilakukan berdasarkan hasil Audit Mutu Internal terhadap LPPM pada tahun 2020. Dari hasil audit tersebut ditemukan tidak terdapat 13 dokumen pada kriteria 2 (dokumen berdasarkan SPMI) dan kriteria 17 (standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat).”
Hasil temuan diklarifikasi dan didiskusikan oleh Pusdit LPPM dengan pengelola LPPM. Dari hasil diskusi diketahui bahwa dari dokumen-dokumen tersebut sebenarnya telah ada di LPPM hanya saja belum diunggah pada waktu pelaksanaan audit.
“Kami berharap dari kegiatan ini akan segera ada tindakan dari LPPM untuk melengkapi dokumen yang dibutuhkan dalam dokumen audit agar tergambar jelas bagaimana pelaksanaan kinerja LPPM sesuai standar yang telah ditetapkan,” ujar Ida.
Setelah kegiatan Review tindak lanjut pada LPPM maka pada awal Desember 2020, LPPM telah memenuhi 13 dokumen tersebut sehingga 106 dokumen yang diminta pada AUDIT LPPM semua terpenuhi dan Semoga kinerja LPPM senantiasa dipertahankan serta ditingkatkan untuk pengembangan pemutuan di Universitas Tadulako, tutup Dwi selaku Koordinator Pusdit EPMP LPPMP.
- Published in Berita
Sosialisasi Hasil Audit Mutu Internal Tingkat Prodi Tahun 2019 dan Penyamaan Persepsi Audit Prodi Tahun 2020
Dalam rangka penyampaian hasil pelaksanaan audit mutu internal pada Program Studi (Prodi), sekaligus mensosialisasikan Pelaksanaan Audit Mutu Internal secara daring pada tahun 2020, Pusdit EPMP LPPMP Universitas Tadulako (Untad) adakan Sosialisasi Hasil Audit Mutu Internal Tingkat Prodi, yang dilaksanakan di ruang senat FMIPA pada Jumat (20/11).
Ida Sri Oktaviana ST MT selaku Ketua Panitia Kegiatan menuturkan bahwa, dalam kegiatan disampaikan Laporan Hasil Audit Mutu Internal tingkat Prodi terhadap lima belas Prodi yang telah diaudit pada tahun 2019.
“Setelah itu, Ketua LPPMP menyampaikan arahannya terkait Laporan Hasil Audit, yang kemudian dilanjutkan dengan arahan terakhir pelaksanaan Audit Mutu Internal Prodi berbasis daring untuk pelaksanaan audit tahun 2020,” tuturnya.
Ida menjelaskan, Audit Mutu Internal menghasilkan dokumen laporan Audit Mutu Internal yang memperlihatkan gambaran pelaksanaan penjaminan mutu di Prodi untuk peningkatan mutu ke depan.
“Dengan sosialisasi maka Prodi memberikan gambaran penjaminan mutu di Prodi saat ini dan Prodi dapat mengetahui bahwa hasil audit tidak hanya disimpan sebagai dokumen tetapi dengan disosialisasikan maka dapat menjadi dorongan bagi program studi untuk meningkatkan atau mengoptimalkan kinerja dan kualitas mutu pendidikannya,” jelas Ida.
Kegiatan ini kedepannya akan ditindaklanjuti dengan beberapa hal, yaitu pelaporan hasil audit ke universitas oleh LPPMP, menjadi bahan tinjauan manajemen bagi Prodi yang diaudit dan pelaksanaan audit mutu internal bagi Prodi berbasis daring tahun 2020.
“Kami berharap kegiatan ini akan terus dilaksanakan dari setiap pelaksanaan kegiatan Audit Mutu Internal baik pada tingkat Prodi, Jurusan, Fakultas, maupun lembaga yang ada dalam lingkungan Untad sebagai sebuah proses yang sistematis untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem penjaminan mutu telah dijalankan dan mencapai tujuannya,” tutup Ida.
- Published in Berita
Workshop Instrumen Tracer Studi dan Kepuasan Stakeholder FKIP, Hadirkan Koordinator Pusdit EPMP LPPMP UNTAD
Bertempat di Ruang Senat FKIP, UPM Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) gelar Workshop Instrumen Tracer Studi dan Instrumen Kepuasan pada Kamis (12/11).
Pada kegiatan ini, menghadirkan Dr. Ir. Dwi Sulistiawati, MP selaku Koordinator PUSDIT EPMP LPPMP yang membawakan materi Evaluasi Instrumen Kepuasan. Seyogyanya, UPM mengevaluasi pelaksanaan SPMI. Tahapan yang perlu diperhatikan meliputi Penetapan Pelaksana, Penetapan Instrumen & Bentuk Jawaban (termasuk pengujian instrumen), dan Analisis data. Adapun tahapannya : 1) Menyusun instrumen; 2) Menentukan besaran dan teknik penarikan sampel; 3) Menentukan responden; 4) Melaksanakan survei; 5) Mengolah hasil survei; 6) Menyajikan dan melaporkan hasil evaluasi. Selanjutnya, UPM senantiasa mengawal Sistem Akuntabilitas Kinerja FKIP dan mengingatkan Pimpinan FKIP melaporkan Kinerjanya pada Tahun 2020, tutur Dwi.
Besse Nirmala, SPd. MPd menuturkan bahwa pada workshop yang dilaksanakan pihak UPM FKIP sudah membuat draft instrumen yang di dalamnya termasuk instrumen kepuasan mahasiswa dalam sarana dan prasarana.
“Instrumen kepuasan pengguna lulusan, instrumen kepuasan penelitian dan kepuasan pengabdi, dll kurang lebih ada 17 instrumen, yang semuanya dibuat secara daring melalui link, dan kemudian akan dibagikan pada objek setiap instrument,” tuturnya.
Besse mengungkapkan, instrumen yang sudah dibuat dalam bentuk hard dan softnya akan ditindak lanjuti dengan diedarkan kepada dosen, mahasiswa, tendik, maupun mitra, serta stakeholder yang ada diluar.
“Setelah itu, hasil akan dianalisis bagaimana kepuasannya dari masing-masing 17 instrumen karena nanti saat akreditasi akan ditanyakan. Nantinya setelah turun lapangan, pengumpulan data dan analisis, data akan dibuat laporannya. Untuk sementara kepuasan mahasiswa, dosen, mitra, baru empat laporan,” ungkapnya.
Dari kegiatan ini Besse berharap agar hal yang telah direncanakan dan yang akan dilakukan, dapat terealisasi, dan kedepannya akan dilakukan sosialisasi untuk analisis hasil lalu Rapat Tinjauan Manajemen.
“Saya berharap semua perencanaan serta perumusan dari setiap instrument dapat terlaksana. Kedepannya kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan melakukan sosialisasi terhadap analisis hasil dan RTM atau Rapat Tinjauan Manajemen,” harapnya.
- Published in Berita
Workshop Buku Panduan Pendukung Akreditasi
Pusat Audit EPMP LPPMP, Universitas Tadulako (Untad) mengadakan Workshop Buku Panduan Pendukung Akreditasi di Aula Gedung MIPA pada Selasa-Rabu (3-4/11) yang dibuka langsung oleh Rektor Untad, Prof Dr Ir Mahfudz MP.
“Pertama-tama perlu diapresiasi apa yang telah dilakukan LPPMP dalam melakukan usaha-usaha penjaminan mutu yang telah dilakukan. Akreditasi seringkali menjadi momok bagi perguruan tinggi, setiap mendekati waktu akreditasi maka semakin disibukan dengan usaha-usaha mencari dan mengumpulkan data secara berkas,” ungkap Rektor.
Rektor menjelaskan dengan peraturan baru dari Mendikbud, maka diserahkan kepada masing-masing institusi untuk menentukan apakah ingin diakreditasi untuk mendapatkan peningkatan nilai yang lebih baik.
“Kita punya cita-cita untuk melakukan perubahan. Pada proses reakreditasi sejauh mana perubahan yang kita lakukan selama periode kepemimpinan kita, sebagai Rektor, Dekan, adalah perubahan atau pencatatan, ada evaluasi dan monitoring yang tentu yang melakukan adalah kita semua yang hadir disini, tetapi pelaksanaannya adalah teman-teman yang ada di unit,” tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa Monev yang dilakukan akan menjadi sumber data bagi fakultas untuk memperbaiki sesuatu yang belum ada perubahan. Sejauhmana perubahan dari mutu manajemen yang telah dilakukan.
“Perlu dilakukan pendataan MONEV, terhadap seluruh unit. Penting UPM fakultas dan Prodi untuk selalu Monev yang hasilnya akan menjadi sumber data utama untuk mendapatkan informasi misalnya apakah suatu Prodi layak untuk diusulkan untuk diakreditasi dengan nilai yang lebih baik/ unggul. Buku ini dapat menjadi panduan hal-hal yang harus dilakukan oleh unit untuk melakukan pendataan, mencari informasi terkait pelaksanaan sistem di unit,” jelasnya.
Diakhir arahannya Rektor mengatakan meskipun masa jabatan saat ini belum mencapai injury time reakreditasi tetapi ia ingin informasi lebih lanjut untuk melakukan inventarisasi seperti apa perubahan yang telah dilaksanakan yang terkait dengan isi dari borang akreditasi, sehingga itu menjadi bekal. LPPMP dan Pusbang yang berkaitan dengan akreditasi tahu persis bahwa Untad atau prodi tertentu sudah bisa direakreditasi.
“Hal ini menjadi langkah awal bersama, bahwa apa yang dilakukan oleh LPPMP untuk selalu mengevaluasi dan memonitoring kegiatan tri dharma di setiap prodi, di setiap dosen menjadi data-data penting bagi kita. Oleh karena itu kami berharap kepada teman-teman yang berada pada unit penjaminan mutu, posisi anda dapat digunakan untuk mengingatkan Dekan, apa yang kurang dan perlu diperbaiki,” tutupnya.
- Published in Berita
Rapat Tinjauan Manajemen Faperta Harapkan Pelaksanaan Tiap Tahun untuk Perbaikan
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako (Faperta Untad), mengadakan Rapat Tinjauan Manajemen (RTM), yang bertempat di Fakultas Pertanian 03 Nopember 2020, setelah selesai melakukan evaluasi dengan tiga puluh standar mutu, yang diikuti oleh semua pelaksana standar yang telah ditetapkan, yaitu Pimpinan Fakultas, seluruh Pimpinan Jurusan, seluruh Koordinator Program Studi, KTU, seluruh Kasubag, IT, perwakilan dosen, tendik, mahasiswa serta perwakilan dari PUSDIT LPPMP sebagai peninjau yakni Bapak Ir. Adnan Fadjar, ST., M.Eng.Sc.
“Dalam pelaksanaan RTM kami membahas temuan-temuan dari hasil evaluasi yang meliputi standar pendidikan 8 standar, standar penelitian 8 standar, standar pengabdian 8 standar dan standar tambahan 6 standar,” ungkap Dr Ir Abd. Hadid MSi selaku Ketua UPM Fakultas Pertanian.
Ia mengatakan bahwa pelaksanaan RTM seharusnya dilakukan diakhir semester genap 2019-2020 yaitu bulan pada Juli-Agustus tetapi karena pandemi Covid-19 maka pelaksanaannya dilakukan pada bulan November.
“Kesepakatan tindak lanjut yang ditandatangani bersama Dekan dan Ketua UPM kemudian akan ditindak lanjut, dengan Fakultas yang melaksanakan seluruh RTL yang telah ditandatangani bersama dan dipantau pelaksanaannya oleh UPM,” ujarnya. Dr Hadid berharap agar kedepannya RTM akan dilaksanakan rutin setiap tahun sehingga akan terjadi perbaikan yang terstruktur.
“Kedepannya saya berharap agar RTM harus rutin dilaksanakan tiap tahun, sehingga terjadi perbaikan secara terstruktur terhadap pelaksanaan pendidikan, penelitian, pengabdian dan tambahan untuk SPMI,” tutupnya.
Berikutnya, salah satu saran dari Ir. Adnan Fadjar, ST., M.Eng.Sc. sebagai peninjau kegiatan RTM tersebut adalah agar setiap RTM dibuatkan notulen lengkap yang berisi informasi antara lain: bahasan/pokok permasalahan, tindak lanjut pemecahan masalah (corrective action), penanggung jawab tindak lanjut (person in charge), dan batas waktu tindak lanjut. Ini dimaksudkan agar semua proses RTM terdokumentasi dengan baik dan dapat menjadi referensi pada RTM selanjutnya.
- Published in Berita
Pusdit EPMP LPPMP, Gelar Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (Pengguna Jasa) Universitas Tadulako
Pusat Audit dan Evaluasi Penjaminan Mutu Pendidikan (Pusdit EPMP), Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas Tadulako (Untad) adakan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai Pengguna Jasa di Untad, yang dilaksanakan di seluruh Fakultas, Unit Kerja, serta masyarakat pada bulan Agustus 2019 hingga Januari 2020.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan data dukung Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT), Akreditasi Program Studi, ISO 9001:2015, dan evaluasi perbaikan layanan Untad, maka diperlukan pengukuran tingkat keberhasilan layanan berupa IKM.
“Survey IKM dilaksanakan secara berkala untuk mengetahui tingkat keberhasilan kinerja layanan di Untad sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya,” ungkap Erlan Ardiansyah, SH.MH.
Nilai IKM dihitung dengan menggunakan “nilai rata-rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan, dengan jumlah responden sebanyak 1.153 yang berasal dari Mahasiswa, Dosen, Tenaga Kependidikan, Lulusan, Pengguna Lulusan dan Mitra Kerjasama.
“Hasil dari Nilai adalah 4,00, yang didapatkan dari 1.153 responden dengan kinerja Baik. Hasil pelaksanaan IKM ini semoga dapat dijadikan sebagai bahan dasar peningkatan kualitas pelayanan publik di Untad, dan sebagai gambaran tentang kinerja pelayanan di Untad,” tutup Erlan. Adr.
- Published in Berita
Penyamaan Persepsi Pelaksanaan Audit Internal dan Evaluasi Mutu Pendidikan
Pusat Audit dan Evaluasi Penjaminan Mutu Pendidikan, Lembaga Penjaminan dan Pengembangan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas Tadulako (Untad) adakan Penyamaan Persepsi Pelaksanaan Audit Internal dan Evaluasi Mutu Pendidikan Perguruan Tinggi Tingkat Fakultas/ Pascasarjana/ PSDKU dan Lembaga, pada Jumat (18/9).
Adapun evaluasi dilakukan dalam membantu Fakultas/ Pascasarjana/ PSDKU-LPPM dalam penyiapan dokumen-dokumen pendukung untuk penyusunan LKPS dan LEDPS persiapan peningkatan nilai akreditasi PS, mengevaluasi kepatuhan dalam pelaksanaan proses akademik terhadap Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Fakultas/ Pascasarjana dan Untad dan monitoring sistem manajemen mutu akademik.
Dalam kegiatan yang dilakukan hasil yang diharapkan dari evaluasi adalah Fakultas/ Pascasarjana/ PSDKU-LPPM memiliki dokumen-dokumen pendukung untuk persiapan peningkatan nilai akreditasi PS, Fakultas/ Pascasarjana/ PSDKU-LPPM melaksanakan proses akademik sesuai SPMI dan memiliki dokumen untuk menunjang inidikator kinerja utama ke Kemendikbud, ungkap Dr. Ir. Dwi Sulistiawati, MP selaku Koordinator PUSDIT EPMP.
Pada pelaksanaannya ada beberapa tahapan dalam Audit Mutu Internal yang akan dilaksanakan yaitu, Pertemuan dengan auditi/ penyamaan persepsi, pertemuan dengan auditor internal/ penyamaan persepsi- auditi: upload dokumen secara daring, auditor: pemeriksaan dokumen dan penyusunan hasil temuan, penyampaian hasil audit awal dan perbaikan hasil audit dan pemeriksaan dan penggandaan laporan.
Pertemuan dengan auditi dihadiri oleh Dekan-dekan/Wadek Bidak, Wadira Pascasarjana, Ketua PSDKU Kab Morowali, Wakil dari PSDKU Kab. Tojo Ua-Una, Ketua LPPM, ketua LPPMP. Auditi akan menggunggah dokumen dengan mulai tanggal 21 September-18 Oktober 2020. Dengan model Audit ini maka semua dokumen mutu akan terdokumentasi pada Database Pusdit, sehingga Auditor yang akan memeriksa dokumen secara daring. Adr
- Published in Berita
Evaluasi Dosen dan Tenaga Kependidikan Untad
Dalam mengetahui tingkat kinerja dosen dan tenaga kependidikan terhadap tugas pokok dan fungsinya, Pusdit EPMP LPPM Universitas Tadulako (Untad), adakan Evaluasi Kinerja Dosen dan Tenaga Kependidikan di ruang rapat LPPM pada Jumat (11/9).
Kegiatan ini merupakan bentuk masukan atau bahan pertimbangan Untad dalam mengevaluasi kualitas kinerja dari dosen dan tenaga kependidikan agar menjadi lebih baik lagi, dalam menjaga keberlangsungan implementasi sistem mutu di Untad.
“Agar sesuai dengan standar yang telah diterakpakan, terciptanya program kerja dan kebijakan yang sesuai dengan harapan pemangku kepentingan yang ada di Untad terlebih lagi menyiapkan data untuk kebutuhan akreditasi Program Studi,” ungkap Sandra Kasim S.Si, MT.
Pada evaluasi yang dilakukan jumlah instrumen untuk evaluasi terdiri dari 35 butir untuk mengevaluasi kinerja dosen dan terdapat 30 butir untuk mengevaluasi kinerja tenaga kependidikan.
“Penilai kinerja adalah Dekan dan Ketua Jurusan, untuk dosen. Sementara penilai kinerja untuk tenaga kependidikan adalah Dekan/ Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan dan Kepala Tata Usaha/ Kepala Sub Bagian,” jelasnya.
Hasil penilaian menunjukkan indeks kinerja dosen berada pada nilai 3,27 yang berarti biasa/ cukup/ kadang-kadang/ cukup lengkap/ cukup memuaskan. Sementara hasil penilaian untuk tenaga kependidikan berada pada indeks kinerja 3,58 yang juga berarti biasa/ cukup/ kadang-kadang/ cukup lengkap/ cukup memuaskan.
“Indeks kinerja tertinggi dari penilaian kinerja dosen adalah indikator “Melayani konsultasi bimbingan akademik dengan baik dan tepat” dengan indeks kinerja 4,14 sedangkan indeks kinerja terendah dari penilaian kinerja dosen adalah indikator “Memiliki tulisan yang diterbitkan oleh media massa internasional” dengan indeks kinerja 1,93,” katanya.
Sementara itu indeks kinerja tertinggi dari penilaian kinerja tenaga kependidikan adalah 3,98 untuk indikator “Bangga dengan pekerjaannya dan bertanggung jawab secara penuh terhadap penyelesaian pekerjaannya” sementara indeks kinerja terendah dari penilaian kinerja tenaga kependidikan 3,15 untuk indikator “Berbicara/ presentasi di depan umum dengan baik”.
“Instrumen baru yang akan digunakan pada tahun 2020 ini mengikuti kriteria untuk kinerja dosen ang dibutuhkan pada instrumen akreditasi program studi versi 4.0 khususnya pada isian laporan kinerja program studi. Instrumen yang tadinya berjumlah 35 butir menjadi 49 butir dengan memisahkan kebutuhan untuk pengisian LKPS untuk program sarjana dan diploma,”terangnya.
Sementara untuk instrumen kinerja tenaga kependidikan yang tadinya berjumlah 30 butir menjadi 13 butir, karena pernyataan di panduan penyusunan laporan evaluasi diri menyatakan evaluasi kinerja tenaga kependidikan sehubungan dengan pengembangan diri tenaga kependidikan.
“Hal ini juga menyesuaikan penyusunan laporan evaluasi diri yang perlu menjelasakan hal-hal tentang kinerja dosen meliputi kepakaran, kinerja dan prestasi di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” tandasnya. Adr
- Published in Berita