Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), Universitas Tadulako (Untad), telah selesai dilaksanakan. Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), mengadakan survey daring kepada peserta UTBK, dalam rangka evaluasi hasil UTBK.
Adnan Fadjar ST M.Eng selaku sekretaris Pusdit EMP LPPMP mengungkapkan, bahwa survey diikuti oleh 141 responden, dengan 60.3% laki-laki dan 39.7 % perempuan, dengan asal sekolah 53.2% dari kota Palu dan 46.8% dari luar kota Palu.
“Berdasarkan hasil survey yang dilakukan, kami mendapatkan beberapa hal yang sering disrankan oleh peserta yang dapat dievaluasi, dintaranya, Jarak antara peserta dan komputer, pengwas ujian, pemandu peserta dan pemeriksaan dokumen,” ungkapnya.
Dari hasil survey umumnya para peserta berkomentar tentang jarak antara peserta dan computer yang sangat berdekatan, sehingga pada saat menatap layar monitor, banyak dari para peserta yang merasa pusing/ mata berkunang-kunang.
“Beberapa peserta mengungkapkan, layar komputer terlalu terang dan membuat kepala saya pusing dan mengganggu konsentrasi dalam mengerjakan soal UTBK 2020. Hal itu dapat membuat panitia di tahun mendatang untuk mempertimbangkan jarak antara peserta dan komputer, sehingga meminimalisir efek radiasi yang ditimbulkan dari komputer,” tuturnya.
Hal lainnya berkaitan dengan pengawas ujian, berdasarkan survey yang dilakukan, peserta ujian mengungkapkan bahwa banyak tindakan yang dilakukan pengawas pada waktu ujian berlangsung, yang mengganggu konsentrasi peserta.
“Beberapa peserta mengungkapkan bahwa banyak pengawas yang berbincang pada waktu ujian. Selain itu, beberapa tindakan pengawas juga dianggap merugikan peserta seperti pemeriksaan dokumen yang tidak begitu ketat, pemeriksaan protokol kesehatan, serta pengumpulan jawaban ujian sebelum waktu benar-benar habis,” ungkapnya.
Berdasarkan survey yang dilakukan Adnan berharap agar kedepannya pelaksanaan UTBK dapat lebih dimaksimalkan dengan mengevaluasi hal-hal ini. Adr