Penyamaan Persepsi Auditor UPM Faperta
Unit Penjaminan Mutu (UPM) Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tadulako (Untad) adakan Penyamaan Persepsi Auditor, pada Rabu (30/06), dengan mengundang Lembaga Penjaminan dan Pengembangan Mutu Pendidikan (LPPMP) Untad.
Dr Ir Abdul Hadid MSi selaku Ketua UPM Faperta menjelaskan bahwa sebelumnya pihak UPM telah membuat membuat program kerja tim yang melibatkan, penetapan standar, pelaksanaan standar, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan. Dalam evaluasi kemudian dipilah tiga, yakni monitoring, evaluasi, dan audit.
“Monitoring ke proses pembelajaran di fakultas, evaluasi itu untuk mengetahui sejauh mana pemahaman standar yang ada, orang yang kita sasar, dosennya, mahasiswanya, tendiknya, pejabatnya, semua kita sasar, tapi kalau audit lebih merujuk pada teknis, seperti apa pelaksanaan, mana buktinya, ada pembuktian real-nya,” ungkap Abdul.
Abdul mengujarkan, setelah memahami evaluasi dan memahami standar, UPM melihat, bagaimana pelaksanaannya, masuk di prodi, menunggu dari universitas tentang keseluruhan fakultas, sehingga UPM hanya menyasar bagaimana standar-standar yang ada.
“Jadi mulai dilihat semua kegiatannya, kurikulumnya, visi misinya, semuanya. Bukan cuma kata-kata tetapi buktinya, visi misinya bagaimana proses penciptaannya, bagaimana melaksanakannya, bagaimana evaluasinya, semuanya, bagaimana mengelola mahasiswa, bagaimana mengelola dosen sebagai pengajar, termasuk pembiayaan pendanaan, itu yang kami lakukan sebagai ujung tombak supaya pelaksanaan akademik berjalan normal sesuai harapan yang kita inginkan,” jelasnya.
Setelah membuat rencana kegiatan, pihak UPM FAPERTA mencoba seperti apa audit yang diinginkan, lalu membuat draftnya di level UPM, kemudian mengundang dari pihak universitas dalam hal ini LPPMP.
“Setelah dipaparkan, saya sependapat dengan apa yang disampaikan Ibu Dwi bahwa kita lebih focus pada akademiknya, karena Prodi, kemarin kita lebih fokus pada manejerialnya, jadi kita harus lebih fokus pada penggalian akademiknya, karena kalau masalah lain bukan berarti tidak serius, tetapi itu terkait dengan orang lain. Tetapi yang lebih menjadi fokus, bagaimana akademik berjalan, bagaimana mengukur, bagaimana proses pembelajarannya di dalam, itu semua kebijakan-kebijakan itu. Jadi kami sepakat yang kita tonjolkan adalah audit akademiknya. Sehingga tersampaikanlah apa yang kira-kira diinginkan standar itu,” katanya.
Setelah pemahaman, UPM FAPERTA kedepannya akan mengunjungi setiap Prodi yang ada di fakultas, setelah audit lalu dilaksanakan RTM, lalu pembuatan PTKnya, yang kemudian akan diperiksa kembali
“Harapan saya kedepannya bukan cuma mutu ada hanya untuk UPM, tetapi mutu itu ada dimana mana, ada di mahasiswa, pegawai, ada dimana-mana,” tandasnya.
- Published in Berita
Pusdit-EPMP Gelar Sosialisasi Evaluasi Kepuasan Dosen dan Tendik 2021
Pusat Audit (Pusdit) Evaluasi Penjaminan Mutu Pendidikan (EPMP) Lembaga Penjaminan dan Pengembangan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Tadulako (Untad) adakan Sosialisasi Hasil Kepuasan Dosen dan Tenaga Kependidikan pada Selasa (22/06).
Erlan, SH. MH menjelaskan monitoring dan evaluasi berisi paparan tentang tujuan, ruang lingkup, prinsip-prinsip, instrument dan mekanisme, laporan dan tindak lanjut. LED deskripsi mengenai pengukuran kepuasan dosen dan tenaga kependidikan. Kejelasan instrument; Bukti yang sahih hasil pengukuran kepuasan.
“Adapun tujuan pelaksanaan evaluasi adalah menjaga keberlangsungan pelaksanaan sistem mutu di Universitas Tadulako, peningkatan manajemen dan dasar penyusunan rencana program kerja pengembangan universitas sesuai Renstra dan Renop, memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan, serta memperoleh data atau bahan untuk kebutuhan akreditasi PS,” tutur Erlan.
Erlan mengungkapkan kuesioner evaluasi dosen berisi 14 belas pertanyaan mengenai layanan pengelolaan dan pengembangan SDM dengan nilai persepsi 1-4 dengan kinerja tidak baik, kurang baik, baik, dan sangat baik.
“Dari 1.560 Dosen sebagai responden dengan 80,5% PNS, 11,1% BLU, dan 8,4% non PNS. Hasil kuesioner Dosen PNS; 86,93% memperoleh beban mengajar sesuai tupoksi dan kompetensinya, 70,76 memperoleh kesempatan sebagai narasumber, staf ahli, tenaga ahli, visiting lecture, visiting seminar dan mitra bestari; 69,91% Ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran di ruang kuliah, dan 66,86% mempunyai sarana tempat ruangan kerja yang memadai,” tuturnya.
Sementara hasil kuesioner dosen Non ASN/ BLU 82,03% memperoleh beban mengajar sesuai tupoksi dan kompetensinya, 70,31% kesempatan memperoleh sertifikat pendidik atau kompetensi/ profesi/ industry atau rekognisi/ pengakuan/ penghargaan dari instansi/ institusi lain, 66,15% mempunyai sarana/ tempat ruangan kerja yang memadai, dan 63,54% memperoleh gaji/tunjangan dan penghasilan tambahan lain sesuai dengan prestasinya yang layak.
“Berdasarkan hasil evaluasi ada beberapa hal yang patutnya menjadi perhatian seperti, pemerhatian sarana ruang kerja termasuk pemasangan wifi atau jaringan internet, tidak ada pembeda antara dosen PNS, Non PNS dan BLU, adanya tunjangan kesetaraan dosen, dan masih banyak lagi,” ungkap Erlan.
Pada kuesioner terbuka tenaga kependidikan Erlan juga menyebutkan beberapa hal yang harus menjadi perhatian universitas, seperti sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar, kesejahteraan tendik dan adanya reward atas tendik yang berprestasi agar memberikan motivasi, perlu adanya pelatihan pengembangan di bidang IT untuk setiap tendik, sistem informasi Untad harus di tingkatkan karena masih belum memuaskan, dan pegawai honorer diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan pada bagian masing-masing. Adr
- Published in Berita
Pelaksanaan Audit Mutu Internal Perguruan Tinggi
Melalui Program HIBAH SPMI yang diperoleh UNTAD, salah satu programnnya adalah Pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) pada perguruan tinggi, yang dilakukan pada Sabtu-Senin (12-14/06) yang bertempat di Hotel Sutan Raja, dan di ruang aula Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Untad.
“Pelaksanaan Audit Mutu Internal pada perguruan tinggi adalah amanat dari Undang-undang No. 12 tahun 2021 tentang pendidikan tinggi dan Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, nomor 62 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. SPM Dikti terdiri atas Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan sistem penjaminan mutu eksternal. SPMI memiliki siklus kegiatan yang terdiri atas siklus penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan. Tahap evaluasi pada PPEPP dilaksanakan melalui AMI,” ungkap Adnan Fadjar ST MEng Sc selaku Ketua Panitia.
Kegiatan pelatihan auditor mutu internal dilakukan sebagai tanggung jawab mutu internal Untad secara berkelanjutan terhadap capaian SPMI Untad. Selain itu AMI dilakukan sebagai bentuk persiapan sistem penjaminan mutu Internal (SPMI) oleh BAN PT yang dilakukan dalam periode waktu lima tahun sekali.
“Diharapkan pelaksanaan kegiatan pelatihan auditor mutu internal ini dapat menjadi masukan yang efektif pada siklus PPEPP yang ada di sepuluh program studi sasaran. Kesepuluh program studi sasaran terdiri atas: S1 Teknik Sipil PSDKU Kab. Morowali, S1 Teknik Sipil PSDKU Kab. Touna, S1 Manajemen PSDKU Kab. Touna, S1 Agroteknologi PSDKU Kab. Touna, S1 Teknik Geofisika, S1 Teknik Informatika, S1 Teknik Geologi, S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, S2 Pendidikan Sejarah, Profesi – Pendidikan Profesi Guru,” ungkapnya.
Adnan mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk menghasilkan 40 auditor mutu internal yang berasal dari sepuluh prodi sasaran dan LPPMP.
“Output dari kegiatan pelatihan ini adalah tersedianya 40 auditor mutu internal yang berasal dari 10 prodi sasaran dan LPPMP Untad,” tandasnya.
- Published in Berita
Workshop UPM FKIP, Bahas Panduan SOP dan Instrumen Monitoring Evaluasi Kerja Sama
Unit Penjaminan Mutu (UPM), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) adakan Workshop Panduan, Standard Operating Procedure (SOP), dan Instrumen Monitoring Evaluasi (Monev) Kerja Sama, yang dilaksanakan pada Selasa dan Rabu (16-17/03) di Gedung Aula Fakultas Kedokteran Untad. Pada kegiatan ini menghadirkan Narasumber Drs. Anang Wahid M. Diah, M.Si., Ph.D yang membahas Panduan dan SOP Kerjasama serta Narasumber dari LPPMP Dr.Ir Dwi Sulistiawati, MP yang mengulas Instrumen Evaluasi Kerjasama. Hasil Evaluasi Kerjasama Tahun 2020 menunjukkan kepuasan mitra berada pada kategori Baik dengan nilai persepsi 3.23 (pada skala 1-4) atau berada pada Nilai Interval Konversi 80.73 (mutu layanan B : Baik). Contoh Instrumen Evaluasi Kerjasama tersaji di web http://pusdit.lppmp.untad.ac.id/ dalam Buku Panduan Monitoring dan Evaluasi Tahun 2020,” papar Dwi.
Dra. Anggraini, MSi selaku Ketua Panitia Kegiatan menuturkan bahwa, kegiatan dilatarbelakangi oleh visitasi akreditasi dari tiga Program Studi (Prodi) di Fakultas, yakni Pendidikan Fisika dan Kimia ditambah Pendidikan Profesi Guru.
“Kami diminta untuk ada suatu bentuk panduan kerja sama, yang disarankan khusus fakultas sehingga kami melaksanakan Workshop Panduan Kerja Sama, selain itu kami memikirkan juga kalau ada panduan kerja sama maka harus ada SOP Kerja Sama, seperti yang ada di universitas, maka kami mengkhusus pada SOP kerja sama yang akan dilakukan di Fakultas untuk menaungi 18 Prodi yang ada di FKIP,” tuturnya.
Dra. Anggraini mengungkapkan, kerja sama yang akan dilakukan untuk menunjang kegiatan akademik dan non-akademik, kerja sama bidang pendidikan, bidang pengabdian, dan penelitian selama ini sudah jalan semua seperti pelaksanaan PLP yang bekerja sama dengan satuan pendidikan.
“Ada juga penelitian dengan kabupaten-kabupaten kemudian pengabdian masyarakat sampai pada tingkat desa. Kerja sama yang dilakukan tentunya akan berlandaskan pada pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, dan kedepannya pasti akan dikembangkan lagi, tergantung kebutuhan dari setiap Prodi. Setelahnya, instrumen yang sudah dihasilkan dari kegiatan ini, akan kami gunakan dalam memonitoring dan mengevaluasi kerja sama yang sudah terjalin,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Ketua UPM FKIP Untad Dr. I Komang Werdhiana, MSi berharap agar apa yang sudah dihasilkan dalam kegiatan, bisa jadi panduan bagi semua Koordinator Prodi, Ketua Jurusan, Pimpinan fakultas, juga panduan bagi UPM dalam melakukan monitoring.
“Selama ini selalu ditanyakan mana hasil Monev tentang kerja sama, karena memang suatu kerja sama harus ada monitoring apakah akan dilanjutkan atau tidak berdasarkan hasil Monev tentu kita bisa memutuskan bisa dilanjutkan atau tidak. Kedepannya diharapkan kerja sama ini akan semakin banyak dan tentunya memberi manfaat,” tandasnya. Adr
- Published in Berita
Pusdit EPMP Adakan Sosialisasi Pengembangan Instrumen Audit Berbasis Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)-ISO 9001:2015
Pusat Audit (Pusdit) Evaluasi Penjaminan Mutu Pendidikan (EPMP), Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas tadulako (Untad) adakan Sosialisasi Pengembangan Instrumen Audit Berbasis Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)-ISO 9001:2015, yang dilaksanakan di Gedung Aula Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Untad, pada Selasa (02/03), dengan dihadiri Dr. Lukman M.Hum, selaku Wakil Rektor Bidang Akademik.
Dalam sambutannya, Erlan Ardiansyah, SH.MH. mengungkapkan bahwa, dasar hukum pelaksanaan dari sosialsisasi yang dilakukan adalah Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Permendikbud Nomor 50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, dan ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu.
“Adapun kegiatan ini bertujuan dalam refleksi evaluasi perguruan tinggi, meninjau kesesuaian dan efektifitas SMM, dan proses audit internal dalam efektifitas dan efisiensi akses kekuatan dan ketahanan SMM,” ungkapnya.
Ia menuturkan saat ini ada tiga unit di Untad yang tersertifikasi internasional ISO 9001:2015, yakni Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan, dan juga Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
“Kedepannya kami akan mencoba untuk mengintegrasikan instrument dari ketiga unit tersebut menjadi satu instrumen. Namun melihat semua instrumen ini ada beberapa kendala yang tengah kami hadapi ketika akan digabungkan menjadi satu dokumen. Kedepannya laporan akhir dari instrumen akan menjadi berbeda,” tutur Erlan.
Melalui kegiatan ini Erlan mengatakan bahwa pihak LPPMP akan mencoba merevisi, dan meminimalisir pertanyaan-pertanyaan yang ada di audit mutu internal, jangan sampai pertanyaan yang ditanyakan membuat susah dalam meng-upload.
“Sebagai contoh di LPPM kemarin ada 106 pertanyaan, jadi harus ada 106 dokumen yang harus di-upload, tahun 2021 sudah berkurang menjadi 59, karena ada beberapa pertanyaan yang sudah tak lagi ditanyakan karena sudah masuk dalam Instrumen surveillance ISO. Di sosialisasi ini akan ada pembahasan mengenai pertanyaan-pertanyaan yang akan dimuat ataupun dihilangkan dari instrumen,” ungkapnya. Adr
- Published in Berita
Pusdit EPMP Gelar Sosialisasi Hasil Evaluasi Pengukuran Kepuasan Mahasiswa
Pusat Audit (Pusdit) Evaluasi Penjaminan Mutu Pendidikan (EPMP), Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas Tadulako (Untad) adakan Sosialisasi Hasil Evaluasi Pengukuran Kepuasan Mahasiswa Semester Ganjil 2020/2021 Berbasis Online di Era New Normal yang dilaksanakan di ruang Senat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), pada Kamis (18/02).
Kegiatan Sosialisasi menghadirkan Wakil Rektor Bidang Akademik, Dr Lukman Najmuddin M.Hum, dan juga staff dari Unit Pelaksana Teknis (UPT), Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK).
“Instrumen Evaluasi Kepuasan Mahasiswa kami sebarkan pada tahun 2020 tepatnya pada semester ganjil, dari instrumen yang sudah tersebar kami mendapatkan jumlah responden sebanyak 4202 mahasiswa yang apabila dibandingkan dengan tahun 2019 hanya 427 mahasiswa, sehingga pada tahun ini luar biasa peningkatannya. Hal ini dapat terjadi tidak terlepas dari bantuan bapak ibu yang bersedia menyebarkan kuisioner kepada mahasiswa dari Whatsapp grup meskipun sebenarnya jumlah masih sekitar 11% dari jumlah keseluruhan mahasiswa yang ada di Universitas Tadulako,” tutur Erlan Ardiansyah SH.,MH selaku Panitia Pelaksana Kegiatan.
Erlan menjelaskan, di tahun 2021 pihak Pusdit EPMP LPPMP berharap agar instrumen evaluasi bisa dimasukan di Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) sehingga kedepannya mahasiswa dapat lebih mudah mengakses instrumen yang disebar.
“Kami berharap instrumen kepuasan mahasiswa di tahun 2021 kemungkinan bisa saja instrumen kepuasan 2021 ini bisa dimasukan di SIAKAD, karenanya kami mengundang UPT TIK untuk membicarakan hal ini agar paling tidak tahun ini minimal 80% dari mahasiswa Untad bisa mengisi kuisioner kepuasan mahasiswa. Karena sebenarnya mahasiswa hanya membutuhkan waktu sekitar satu sampai dua menit untuk mengisi kuisioner yang pertanyaannya hanya sebanyak lima,” ungkap Erlan. Adr
- Published in Berita
LPPMP UNTAD Lakukan Survey Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelaksanaan Perkuliahan Daring
Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Tadulako adakan Survey Kepuasan Mahasiswa Terhadap Pelaksanaan Perkuliahan Daring di Universitas Tadulako (Untad), Semester Gasal 2020-2021, yang dilaksanakan selama lima hari pada Selasa-Sabtu (22-26/12).
Ir. Adnan Fadjar ST M.Eng.Sc selaku sekretaris Pusdit EPMP LPPMP dan juga sekretaris panitia pelaksana, mengungkapkan bahwa survey diikuti oleh 8.723 responden dari mahasiswa dengan persentase mahasiswa 39.3% angkatan 2020, 25.2% angkatan 2019, 24.4% angkatan 2018, 7% angkatan 2017 dan 4,1% mahasiswa angkatan 2014, 2015, dan 2016.
“Berdasarkan hasil survey, mayoritas mahasiswa aktif Universitas Tadulako memilih mengharapkan bentuk perkuliahan blended atau kombinasi dalam jaringan dan luar jaringan pada semester berikutnya,” ungkap Adnan.
Persentase data mahasiswa yang memilih bentuk perkuliahan blended adalah 43.3%, mahasiswa yang memilih perkuliahan luar jaringan (luring) 37.5%, dan mahasiswa yang memilih perkuliahan dalam jaringan (daring) sebanyak 19.1%.
“Pada persentase pilihan mengapa tidak memilih metode perkuliahan daring, 4.173 mahasiswa atau 59.2% mengatakan karena akses internet yang tidak lancar, 5.048 mahasiswa atau 71.7% beralasan karena sulit menyerap materi kuliah, sebanyak 2984 atau 42.4% kurang pengalaman praktikum, dan 45.3% atau sebanyak 3.194 mahasiswa beralasan paket data mahal,” jelasnya.
Berdasarkan data survey, mayoritas mahasiswa Untad tidak setuju jika perkuliahan semester depan hanya melalui daring saja, dengan mayoritas pilihan mahasiswa adalah bentuk perkuliahan blended.
“Berdasarkan hasil dari survey, tentunya saya berharap agar pandemi cepat berlalu sehingga kedepannya kita bisa kembali melakukan kuliah tatap muka seperti biasa,” tutupnya. Adr
- Published in Berita
Persamaan Persepsi Auditor Pusdit EPMP
Pusat Audit (Pusdit), Evaluasi Penjaminan Mutu Pendidikan (EPMP), Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Tadulako (Untad) adakan kegiatan Persamaan Persepsi Auditor untuk pelaksanaan audit pada tingkat Program Studi (Prodi), yang dilaksanakan melalui aplikasi Zoom Meeting pada Rabu (30/12).
Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala LPPMP, Dr Golar S.Hut MSi yang sekaligus memberikan sambutan mengenai pentingnya pelaksanaan audit pada unit Prodi yang ada di Untad.
“Tahun ini ada lima belas Program Studi yang diaudit dengan alasan bahwa, Prodi tersebut akan dilakukan visitasi, baik Prodi yang masih terakreditasi C dan yang memiliki potensi untuk mendapatkan akreditasi yang lebih baik,” tutur Kepala LPPMP.
Kegiatan ini diikuti oleh para auditor yang akan melakukan audit pada Prodi yang dilakukan secara daring.
“Dalam kegiatan ini disosialisasikan bagaimana teknik pelaksanaan mengaudit secara daring. Para auditor akan dibagikan link masing-masing yang isinya berupa link form 4, form 6, form 7, dan format laporan, link upload dokumen dari auditi serta link untuk mengupload hasil audit,” ungkapnya.
Kepala LPPMP menyatakan bahwa audit terus saja dilaksanakan dan auditor melaporkan apa adanya dan ini didukung oleh Koordinator Pusdit yang menyatakan bahwa pihak auditi telah diberi kesempatan untuk mengunggah dokumennya dan tetap diberi waktu untuk mengunggah karena link untuk mengunggah tetap akan terbuka terus. Adr
- Published in Berita
Pusdit EPMP, Terbitkan Buku Pedoman Pelaksanaan AMI SPMI
Pusat Audit (Pusdit) Evaluasi Penjaminan Mutu Pendidikan (EPMP), Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP), Universitas Tadulako (Untad) terbitkan buku panduan pedoman pelaksanaan Audit Mutu Internal (AMI) SPMI di lingkungan Untad yang dilaksanakan setiap tahun.
Dr Ir Dwi Sulistiawati MP selaku koordinator Pusdit EPMP-LPPMP mengungkapkan bahwa Audit Mutu Internal ini dilakukan sebagai tanggung jawab penjaminan mutu internal Untad secara berkelanjutan terhadap capaian SPMI Untad.
“Selain itu AMI dilakukan sebagai bentuk persiapan sistem penjaminan mutu eksternal (SPME), oleh BAN-PT dalam periode waktu 5 tahun sekali. Diharapkan hasil audit mutu internal SPMI dapat menjadi masukan yang efektif guna mengetahui perencanaan/ penetapan serta pelaksanaan standar nasional pendidikan dan untuk melakukan peningkatan mutu standar Nasional Dikti yang berkelanjutan pada unit-unit akademik di Untad,” ungkapnya.
Dr Dwi menjelaskan bahwa, pelaksanaan audit mutu akademik secara internal merupakan bagian dari aktifitas proses penjaminan mutu akademik di setiap unit pelaksana layanan akademik dalam pelaksanaannya audit mutu internal memiliki dua fungsi yaitu fungsi akuntabilitas dalam kegiatan penjaminan dan fungsi peningkatan dalam kegiatan konsultasi. Pelaksanaan audit mutu internal dilakukan untuk melakukan tindakan perbaikan dan peningkatan mutu. Untuk itu dibutuhkan panduan dalam pelaksanaannya.
“Agar pelaksanaan audit mutu internal berjalan dengan baik, auditor perlu memiliki tata cara yang sama dalam melakukan audit. Untuk itu perlu adanya pelaksanaan audit mutu internal sehingga auditor memiliki acuan yang sama dalam menjalankan tugasnya. Saya menyambut baik adanya penerbitan buku panduan audit mutu internal Universitas Tadulako. Terima Kasih kepada tim yang telah bekerja dalam menyusun buku panduan ini,” tutur Dwi.
Koordinator Pusdit EPMP-LPPMP berharap agar kedepannya buku Panduan Audit Mutu Internal ini bermanfaat bagi terbentuknya budaya mutu hingga tercapai pengembangan mutu berkelanjutan. Adr
- Published in Berita