Menindaklanjuti penerapan Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online (SAPTO) yang diberlakukan mulai Mei 2017, Pusdit EPMP LPPMP Universitas Tadulako menggelar Sosialisasi Penyusunan Akreditasi Program Studi Melalui Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online di Lingkungan Untad, bertempat di Ruang Senat Lama, Kampus Bumi Tadulako Tondo, Selasa (11/07).
Koordinator Pusdit EPMP LPPMP Untad Dr. Ir. Dwi Sulistiawati, MP dalam Sosialisasi Penyusunan Akreditasi Program Studi Melalui Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online di Lingkungan Untad, mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan ini intinya ingin memberikan bekal kepada para peserta terkait dengan adanya perubahan akreditasi dari model konvensional ke sistem online yang akan diberlakukan BAN PT.
“Tugas Pusdit EPMP akan mengawal penerapan SAPTO di tahun 2017 ini dan instrumen yang diberlakukan masih menggunakan 7 standar. Oleh sebab itu kita tidak perlu khawatir dengan perubahan ini, yang berbeda hanyalah medianya,” ujar Dr. Ir Dwi Sulistiawati, MP.
Terkait hal tersebut, lanjut Dr. Dwi, persiapan perlu dilakukan dengan menambah pengetahuan tentang bagaimana mekanisme cara mengisi konten tersebut ke dalam aplikasi SAPTO serta pemahaman penilaiannya oleh tim asesor.
Selain itu, Dwi dalam pemaparan materinya mengatakan, SAPTO merupakan sistem akreditasi yang akan mempermudah perguruan tinggi dalam menyampaikan dokumen akreditasi untuk mendapat asesmen kecukupan yang dilakukan asesor di tempat asalnya.
Jika sudah lolos, selanjutnya akan dilakukan asesmen lapangan untuk melakukan cek data yang ada dalam borang. Dengan adanya SAPTO, tim dari perguruan tinggi pengaju akreditasi tidak perlu pergi ke Jakarta untuk mengantarkan borang.
“Model konvensional ini akan berubah ke dalam sistem online dengan tidak mengubah instrumen yang masih diberlakukan sekarang, yaitu 7 standar. Untuk Akreditasi Perguruan Tinggi (Buku III, Borang Institusi), Sedangkan untuk Akreditasi Program Studi (APS) terdiri dari Borang Prodi (3A), Borang Pengelola Fakultas (3B), Lampiran dan Evaluasi Diri,” ujar Dwi
Adapun mekanisme pengajuan akreditasi online (APT dan APS) yaitu harus melakukan pendaftaran dan permohonan akun akses ke SAPTO terlebih dahulu, hal ini telah dilakukan. Dwi selaku penanggungjawab akun mengatakan, setiap Perguruan Tinggi hanya memiliki satu akun. SAPTO akan menggunakan beberapa data dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti) sebagai referensi data dalam proses pengajuan akreditasi.
Agar proses berjalan baik, program studi minimal melakukan pengecekan jumlah dosen terlebih dahulu pada data di PD Dikti. Ketentuannya, setiap prodi minimal memiliki enam dosen pengampu setiap jenjangnya, dengan jenjang pendidikan minimal S2 untuk Program Diploma dan Sarjana, dan Doktor untuk Program Pascasarjana. Khusus Program Doktor minimal harus memiliki dua Guru Besar.
“Jangan merasa khawatir yang berlebihan dengan adanya SAPTO, instrumennya sama tidak ada perubahan, yang penting bagaimana kita menyiapkan data tersebut sesuai dengan format dan standar yang telah diberlakukan BAN PT, manfaatkan sistem informasi yang sudah ada untuk memberikan suplai data,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut diikuti para Koordinator Program Studi, Ketua Unit Penjaminan Mutu Fakultas dan para ketua tim penyusun borang akreditasi program studi di lingkungan Universitas Tadulako, serta dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Sutarman Yodo.