SAPTO atau Sistem Akreditas Perguruan Tinggi Online adalah sistem yang diselenggarakan BAN/PT untuk proses akreditasi perguruan tinggi secara online. Hal ini dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proses akreditasi suatu perguruan tinggi.
Untuk mempermantap persiapan program studi yang ada di Universitas Tadulako untuk re-akreditasi pada tahun 2019, Pusdit EPMP LPPMP UNTAD melaksanakan workshop penyusunan borang dan evalusi program studi berbasis SAPTO pada Rabu (12/12/2018) bertempat di ruang senat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNTAD.
Pada workshop tersebut dihadiri 40 peserta dari 13 prodi se Universitas Tadulako ini, termasuk program studi dari PSDKU Morowali dan Tojo Una-una. Narasumber asal UMI (Universitas Muslim Indonesia) Makassar, Dedy Atmajaya S.Kom, M.Eng dihadirkan untuk memberikan materi sekaligus pelatihan dan simulasi pengisian SAPTO di UNTAD.
Dalam materinya, Beliau banyak memaparkan seputar informasi mengenai SAPTO, Syarat SAPTO, Syarat Dokumen Akreditas Perguruan Tinggi, Pengisian Dokumen, Tahapan meng upload Dokumen ke Aplikasi SAPTO, Pengisian Borang Data Kuantitaif, Tahapan Pengajuan Akreditas dan Daftar Status SAPTO.
Narasumber juga memaparkan bahwa SAPTO akan melakukan proses validasi terhadap isian file excel yang di uji, kemudian sel pada excel hanya boleh diisi dengan angka tanpa diikuri tambahan keterangan atau huruf. Selain itu, jika terjadi error pada saat validasi tabel yang kosong (yang memang kosong), maka angka “0” lah yang di masukan pada tabel tersebut bukan simbol garis datar atau kombinasi angka dan huruf.
Ditemui pada kesempatan workshop, Adnan Fadjar ST., M.Eng.Sc selaku ketua panitia acara workshop menuturkan latar belakang diselenggarakannya workshop mengenai SAPTO di UNTAD.
“latar belakang di selenggarakan nya Workshop mengenai SAPTO hari ini adalah untuk menambah kapasitas masing-masing perwakilan prodi yang nanti nya akan memasukan akreditas nya secara online. Masalah yang sering di temui di lapangan saat pengisisan SAPTO adalah kegagalan saat proses meng upload data karena pada saat pengisian, SAPTO kerap kali berbentuk format excel sehingga membutuhkan ketelitian untuk mengisinya. Kadang juga pada saat pengisian tabel di excel SAPTO, kerap kali terjadi kesalahan pengetikan karena excel SAPTO itu bersifat numerung atau hanya membaca angka saja. Biasa nya para tim Prodi tanpa sadar memasukan simbol seperti garis datar dsb sehingga sitem SAPTO tidak membaca data yang di input oleh tim prodi yang mengakibatkan error pada saat pengisian.” Jelas Pak Adnan.
Sampai saat ini Universitas Tadulako baru memiliki dua Program Studi yang terakreditas “A” di antaranya Prodi Akuntansi FEKON dan Antropologi FISIP.
“Prodi yang akan melaksanakan akredirasi olen BAN-PT melalui SAPTO menggunakan instrumen lama dibatasi sampai 31 Maret 2019, maka diharapkan workshop ini dapat semakin memantapkan persiapan masing-masing prodi nantinya pada saat pengisian data di web SAPTO. Semoga setelah Workshop ini, tim masing-masing prodi akan semakin teliti dalam pengisian web SAPTO dan berhasil mendapatkan Akreditas A kedepannya.” Tambah Pak Adnan.
Usai pemberian materi, Workshop kemudian dilanjutkan dengan pelatihan dan simulasi pengisian Aplikasi SAPTO kepada peserta Workshop.